Motivasi Kerja

Teori Kebutuhan Motivasi bag 2

Pada artikel sebelumnya kita membahas teori motivasi McClelland hingga pada poin pertama. Berikutnya kita mulai membahas poin berikutnya.

2. Kebutuhan akan Afiliasi

Seseorang yang membutuhkan afiliasi akan:

  • Termotivasi jika mencapai dan mempertahankan penerimaan sebagai bagian dari kelompok. Ia sangat menginginkan untuk diterima kelompoknya.
  • Mengikuti norma-norma sosial suatu organisasi karena takut ditolak.
  • Menikmati kolaborasi tetapi tidak suka situasi kompetitif.
  • Menghindari situasi berisiko tinggi dan berisiko rendah.

Anggota tim dengan kebutuhan afiliasi yang sangat rendah cenderung penyendiri, seringkali introvert, dengan sedikit keinginan untuk bersosialisasi di tempat kerja.Sebaliknya, orang dengan kebutuhan afiliasi yang terlalu tinggi akan menuntut kesetiaan buta, dan tidak toleran terhadap perbedaan pendapat.

3. Kebutuhan akan Kekuasaan

Seseorang yang membutuhkan kekuasaan akan:

  • Ingin bertanggung jawab atas orang lain.
  • Menikmati kemenangan dan kompetisi.
  • Menempatkan nilai tinggi pada kedisiplinan.
  • Menikmati status dan memotivasi orang lain.

Seseorang dengan kebutuhan kekuasaan yang sangat rendah cenderung menjadi bawahan dan hanya ingin bergantung ke yang lain. Sebaliknya, orang dengan kebutuhan kekuasaan yang sangat tinggi bisa bersikap kasar, melebih-lebihkan kemampuannya sendiri, dan ingin menguasai segalanya.

Menggunakan Teori Tiga Kebutuhan

Teori Tiga Kebutuhan dapat membantu Anda mengidentifikasi motivator utama yang mendorong setiap anggota tim.

informasi tentang tingkat kebutuhan ini bisa Anda gunakan untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap anggota tim. Bertolak dari data 3 kebutuhan itu Anda dapat mengubah cara memberikan umpan balik, menetapkan tujuan, menyesuaikan gaya kepemimpinan, dan pendekatan yang Anda coba dan memotivasi mereka.

Penting untuk disadari bahwa ketika Anda mengubah pendekatan demi menyesuaikan dengan setiap anggota tim, Anda tidak mencoba memaksa mereka dengan cara apa pun. Sebaliknya, Anda mencoba untuk menciptakan situasi saling menguntungkan. Ini berarti bahwa kebutuhan anggota tim terpenuhi, dan sebagai hasilnya, mereka termotivasi untuk melakukan yang terbaik saat meraih target.

Hanya ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan Teori Kebutuhan:

1. Tentukan Kebutuhan

Anda dapat menggunakan tabel untuk memahami kebutuhan setiap anggota tim. Tulislah nama dan variabel jenis kebutuhan. Untuk setiap entri dalam tabel, beri skor untuk setiap anggota tim dari -5 hingga +5. Yang mana +5 menunjukkan kebutuhan yang sangat kuat dan -5 menunjukkan keengganan yang sangat kuat.

Untuk melengkapi tabel ini Anda bisa memikirkan tindakan dan perilaku anggota tim Anda di masa lalu. Lakukan ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri.Sebagai contoh:

  • Apakah ia menyukai pujian?
  • Apakah ia cenderung untuk memenuhi tenggat waktu?
  • Apakah ia sosok yang bertanggung jawab?
  • Apakah ia introvert atau ekstrovert?
  • Apakah ia menikmati menjadi bagian dari sebuah tim?

Jika Anda termasuk orang baru dalam pekerjaan atau mungkin belum mengenal tim Anda dengan baik, Anda bisa menyuruh mereka menilai diri sendiri mengenai masing-masing tiga kebutuhan yang dimaksud.

2. Tentukan Bagaimana Menyesuaikan Gaya Anda

Yang harus dilakukan sekarang hanyalah menentukan bagaimana Anda akan menyesuaikan gaya dan pendekatan dengan setiap anggota tim. Anda dapat menggunakan tabel yang sudah dibuat sebelumnya sebagai pengingat tentang cara mendekati setiap anggota tim. Ingatlah untuk memperbarui tabel dari waktu ke waktu saat wawasan baru tentang anggota tim Anda terungkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *