Business Coaching

Panduan Praktis Kebijakan Media Sosial 2

Dalam bagian kedua ini, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai beberapa pedoman dasar dalam menggunakan media sosial, karena pedoman tersebut secara langsung mendukung perilaku yang sesuai dengan etika media dan membangun kepercayaan dalam komunitas online perusahaan.

Hormati Privasi dalam Komunitas Media Sosial

Penjualan melalui media sosial dan melibatkan karyawan sebagai duta adalah cara terbaik untuk mempromosikan merek Anda, memperluas jangkauan Anda, dan menemukan pelanggan baru. Namun, penting untuk menghormati privasi data pengguna media sosial. Terutama bagi perusahaan yang menargetkan pasar global, mentransfer nama dan informasi pribadi dari diskusi online ke sistem data konsumen perusahaan tidak hanya melanggar praktik terbaik, tetapi juga berpeluang melanggar peraturan perlindungan data yang berlaku di suatu wilayah.

Ingatlah bahwa Segala Sesuatu yang Diposting Secara Online Bisa Menjadi Publik

Bahkan jika Anda memiliki informasi yang dikunci dalam mode pribadi, ingatlah bahwa tidak ada yang benar-benar terlindungi di Internet. Setelan privasi di berbagai platform dapat berubah, dan informasi dapat – dan seringkali – bocor atau diretas. Jangan takut menggunakan media sosial, tetapi berhati-hatilah dengan apa yang Anda posting. Jangan membagikan apa pun secara online yang dapat merusak karier Anda, bahkan jika itu dilakukan di balik pengaturan privasi tertutup.

Tetaplah Profesional dan Menghargai Semua Orang

Karyawan sebaiknya terlibat dalam percakapan dua arah dengan audiens mereka masing-masing dan berusaha membangun hubungan. Namun, ketahuilah kapan percakapan telah mencapai tingkat yang tidak produktif dan perlu ditangani di tempat lain. Hindari ujaran kebencian dan bentuk percakapan lain yang bersifat menghina, seksis, rasis, dll. yang berkaitan dengan merek. Percakapan semacam itu sebaiknya diarahkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas saluran komunikasi resmi merek tersebut.

Demikian pula, hargai audiens Anda. Jangan pernah menggunakan penghinaan etnis, penghinaan pribadi, kata-kata kasar, atau terlibat dalam perilaku apa pun yang tidak dapat diterima di tempat kerja dalam kehidupan nyata. Singkatnya, tetaplah berkelas dan jangan memberi kesempatan bagi perilaku negatif.

Hormati Hak Cipta

Hanya karena sesuatu ada di internet dan mudah untuk disalin dan ditempel, bukan berarti itu menjadi milik Anda. Karyawan harus mengetahui apakah mereka boleh menggunakan logo merek dan dalam kondisi seperti apa. Visual, audio, dan teks tidak boleh digunakan tanpa izin dari pemiliknya jika dilindungi hak cipta – jika tidak, dapat dikenakan sanksi hukum.

Ketika Bertindak sebagai Duta Merek, Tampilkan Diri Anda dengan Jelas Secara Online

Jika Anda tampil atas nama perusahaan atau berusaha membangun reputasi online profesional, perlihatkanlah diri Anda sebagai karyawan. Jangan menggunakan nama samaran untuk mencoba menipu orang lain terkait merek tertentu. Sekali lagi, transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan.

Verifikasi Independen Informasi yang Ditemukan di Situs Jejaring Sosial

Hanya karena Anda menemukan sesuatu di internet tidak berarti itu benar. Jika Anda memiliki keraguan, luangkan waktu untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya.

Bersikap Terbuka dan Mengakui Kesalahan saat Berada di Dunia Maya

Orang-orang sering kali melakukan kesalahan saat berada di dunia maya – bila pernah kejadian, Anda bukan yang pertama. Alih-alih menyembunyikan kesalahan, segera minta maaf. Anda bisa menghapus postingan asli untuk mencegah konten tersebut menyebar, tetapi pastikan Anda jujur tentang kesalahan yang telah Anda lakukan.

Menjaga Kerahasiaan Informasi Internal

Perusahaan memiliki hak menjaga kerahasiaan komunikasi internal. Pertemuan strategis dan pembahasan rumor internal bukanlah materi yang tepat untuk diterbitkan dalam platform media sosial. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang materi apa yang pantas untuk dibagikan, tanyakan sebelum memposting.

Ketika karyawan mengetahui hal-hal yang akan memunculkan masalah namun juga memberikan ruang berbagi informasi yang berharga bagi pengembangan personal branding mereka, karyawan akan merasa lebih nyaman berkomunikasi secara online dan mencoba berbagai teknik untuk meningkatkan kinerja mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *