Leadership

Hukum Proses dalam Kepemimpinan (2)

Kepemimpinan adalah proses pertarungan menunju puncak. Rutinitas harian seseorang dapat membentuk kepemimpinan yang ia miliki dan mengarahkan seseorang menuju keberhasilan. Sebuah cuplikan dalam bidang olah raga tinju menyatakan, “Juara bukanlah tercipta di atas ring, itu hanya sebuah pengakuan saja.” Itu benar adanya. Sebuah analogi dari mantan juara tinju kelas berat, Joe Frazier, menjelaskan bahwa latihan fisik harian yang banyak diabaikan penonton akan terlihat saat tampil di ring atau dalam hidup. Kepemimpinan dan tinju memiliki persamaan dalam hal persiapan harian yang intensif.

Presiden Theodore Roosevelt adalah salah satu pemimpin besar dan penggemar tinju. Roosevelt terkenal sebagai orang yang bertindak tegas dan pencinta kehidupan yang penuh semangat. Dia sering melakukan olahraga tinju, berkuda, dan melakukan pendakian yang berat. Semangat dan daya tahannya tampaknya tak terbatas. Roosevelt tidak pernah menyerah dan melawan segala rintangan yang dihadapinya.

Kepemimpinan adalah tentang persiapan dan tindakan. Orang-orang yang berdedikasi pada tujuan mereka dan siap bekerja keras setiap hari menuju tujuan tersebut akan menjadi juara dalam hidup mereka. Analogi tinju memperlihatkan bahwa keberhasilan tidak datang dari bakat saja, tetapi juga dari persiapan dan latihan terus-menerus. Seperti Roosevelt, seseorang harus memiliki semangat dan daya tahan untuk menghadapi setiap rintangan dalam hidup dan terus berjuang untuk mencapai tujuan mereka.

Theodore Roosevelt sebenarnya memiliki kehidupan awal yang penuh tantangan. Dia lahir dengan kondisi fisik dan kesehatan yang lemah, memiliki penyakit asma yang parah, penglihatan buruk, dan tubuh yang kurus. Ayahnya memberinya saran untuk membangun tubuhnya agar bisa mengimbangi kekuatan pikirannya. Theodore Roosevelt mengambil saran tersebut dan memulai perjalanan panjang untuk menjadi orang yang tangguh secara fisik dan mental.

Ia berlatih dan berolahraga setiap hari, seperti angkat beban, mendaki, bermain skate, berburu, bersepeda air, berkuda, dan bertinju. Perjalanan hidupnya menuju jabatan Presiden Amerika Serikat adalah hasil dari pertumbuhan yang lambat dan berkelanjutan. Ia terus belajar dan berkembang selama menjabat di berbagai posisi, mulai dari Komisioner Polisi Kota New York hingga Presiden Amerika Serikat.

Di bawah kepemimpinan Roosevelt, Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dunia. Ia membantu negaranya mengembangkan kekuatan angkatan laut hingga jadi salah satu yang terkuat di dunia, membangun Terusan Panama, menegosiasikan perdamaian antara Rusia dan Jepang, dan memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian dalam prosesnya. Roosevelt adalah bukti nyata bahwa hidup dengan menaati hukum proses akan membawa kesuksesan.

Meskipun telah mencapai banyak prestasi, Roosevelt tidak pernah berhenti belajar dan memperbaiki dirinya sendiri. Ia masih melakukan aktivitas untuk membangun tubuh dan pikirannya bahkan setelah pensiun sebagai Presiden Amerika Serikat. Theodore Roosevelt meninggal pada usia lima puluh lima tahun, dan yang menarik bahwa di bawah bantalnya saat ia meninggal terdapat sebuah buku. Ia meninggalkan warisan sebagai pemimpin yang kuat dan selalu berusaha untuk belajar dan tumbuh sepanjang hidupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *