Kepemimpinan: Hukum Lingkaran Dalam 5
Terkait pengaplikasian prinsip lingkaran dalam, hendaknya Anda jangan Berhenti Meningkatkan kualitas Lingkaran Dalam Anda. John C. Maxwell membagikan pengalamannya tentang bagaimana ia melakukan ini.
Pada saat itu Maxwell mencoba mengevaluasi perjalanan hidupnya ketika berusia empat puluh tahun. Dia memiliki keinginan untuk terus naik ke tingkat yang lebih tinggi dan memberikan dampak yang lebih besar, tetapi ia menyadari bahwa dirinya telah memanfaatkan waktunya sebaik mungkin, dan sudah tidak mungkin lagi meningkatkan fokus pada prioritasnya. Dengan kata lain, ia tidak bisa bekerja lebih keras atau lebih pintar. Maka hanya ada satu pilihan: belajar untuk bekerja melalui orang lain.
Maxwell benar-benar mengerti Hukum Lingkaran Dalam. Sejak saat itu, ia berkomitmen untuk terus mengembangkan lingkaran dalamnya. Maxwell merekrut staf terbaik yang bisa ia temukan, mengembangkan mereka sebaik mungkin, dan memberikan tugas-tugas yang bisa diserahkan kepada mereka.
Pada tahun 1994, Maxwell menemukan salah satu anggota kunci dari lingkaran dalamnya. Saat itu, INJOY Stewardship Services (ISS), perusahaan kedua yang ia dirikan, berusia sekitar dua tahun, dan tidak berjalan dengan baik. Meskipun berhasil dalam menjalankan misinya, perusahaan tidak berkembang cukup cepat, sehingga merugi. Perusahaan membutuhkan pemimpin yang sangat baik. Dick Peterson, presiden dari perusahaan Maxwell yang pertama, sudah sibuk dengan INJOY. Dan ia tidak punya waktu untuk memimpinnya sendiri, karena jadwal pemateri yang padat, urusan gereja dengan 3.500 anggota (termasuk staf sebanyak empat puluh orang), dan keluarga dengan dua anak di sekolah menengah atas.
Maxwell memutuskan pergi ke Seattle untuk mencari nasihat dari Dave Sutherland, seorang eksekutif IBM dengan latar belakang pemasaran yang hebat, berkemampuan kepemimpinan intuitif, dan salah satu pemikir strategis terbaik yang pernah ia temui. Maxwell sudah mengenal Dave cukup baik, dan dia memiliki beberapa pengalaman berinteraksi dengan ISS, sehingga dia bersedia duduk dan berbicara dengannya sebagai seorang teman. Beberapa minggu sebelum pertemuan, Maxwell memberikan informasi detail tentang segala sesuatu yang perlu dia ketahui, dan ia meminta rekannya itu untuk memikirkan apa yang akan dia lakukan jika dia ingin mengangkat perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
Saat mereka duduk di kamar hotel, Dave mulai merancang strategi luar biasa untuk ISS. Dia percaya pada misi perusahaan. Dan dia tahu persis apa yang dibutuhkan ISS agar bergerak maju. Setelah sekitar tiga puluh menit, saat itulah Maxwell menyadari sesuatu. Dave adalah orang yang bisa menjalankan strategi itu. Maxwell pun kemudian menyatakan keinginannya untuk merekrut Dave. Dave mengabaikan Maxwell dan terus menceritakan rencananya. Sekitar satu jam kemudian, Maxwell kembali mengulangi permintaannya.
Akhirnya Dave menganggap permintaan Maxwell secara serius. Maxwell menyadari bahwa ia tidak memiliki banyak tawaran untuk Dave. Dia adalah salah satu orang teratas di IBM di bidang pemasaran. Dan ISS hanyalah sebuah perusahaan kecil. Tetapi Maxwell tahu bahwa potensinya dan perusahaannya akan meningkat pesat jika Dave menjadi bagian dari tim. Ketika Maxwell menawarkan sejumlah gaji, akhirnya dia menyadari betapa seriusnya Maxwell. Dan meskipun itu berarti penurunan gaji yang besar, Dave menerima pekerjaan tersebut.
Karena lingkaran dalam yang tpat,, ISS menjadi perusahaan yang tumbuh dengan cepat dan merupakan perusahaan konsultasi bertaraf nasional. Perusahaan ini telah mencapai tingkat yang baru berkat Dave Sutherland. Dan bukan hanya itu, Dave membawa pemikiran strategis dan kecakapan pemasarannya bagi empat perusahaan Maxwell. Dave Sutherland hanya satu dari sekitar dua belas pemain kunci yang telah ia tambahkan ke lingkaran dalam. Maxwell secara strategis membangun kelompok itu selama lebih dari sepuluh tahun. Lingkaaran dalam yang dimiliki Maxwell tersebar dalam beragam posisi, mulai dari direktur perusahaan, asisten pribadi, hingga editor buku.