Pengembangan Diri

Pembiasaan Kedisiplinan yang Konsisten oleh Jim Collins (2)

Terdapat sebuah konsep kedisiplinan yang diperkenalkan dalam buku Built to Last, oleh Jim Collins, yaitu 20 Mile March.

Pengertian

Konsep tersebut muncul dari penelitian yang dilakukan Collins dan timnya terhadap perusahaan yang berhasil unggul di industrinya. Perusahaan yang ternyata berkinerja 10 kali lipat dari pesaingnya ini tidak hanya beroperasi dengan baik. Mereka juga berkembang pesat. Collins mulai memahami alasannya. Mengapa perusahaan-perusahaan ini melakukannya dengan sangat baik ketika perusahaan lain di industri yang sama tidak?

Sebagian jawaban atas pertanyaan ini berkaitan dengan perilaku para pemimpin perusahaan-perusahaan ini. Para pemimpin yang berhasil ini relatif berhasil menerapkan struktur, tujuan, dan target 20 Mile March ke dalam organisasi daripada yang lain.

Apa itu 20 Mile March? Berjalan 20 mil rutin setiap hari dalam konteks ini merupakan analogi kedisiplinan menjalankan sesuatu. Itu berarti Anda menempuh 20 mil per hari. Tidak berlebih satu langkah dan tidak kekurangan satu langkah. Setiap hari apapun yang terjadi. Ini berarti Anda harus memiliki fokus total pada apa yang ingin Anda capai. Tidak ada yang namanya mengejar peluang baru atau berhenti sekejap demi memungut benda-benda berharga di perjalanan. Faktanya, para pemimpin dan orang-orang sukses merupakan sosok yang konsisten dan gigih.

Ini memang hal yang sangat sulit dilakukan, tetapi begitu juga dengan menjadi sukses.

Contoh Konsep 20 Mile March

Anda tentu tahu mengenai proyek pembangunan jalur pantura yang pernah digagas oleh Herman Willem Daendels di masa penjajahan yang menghubungkan Anyer dan Panarukan sepanjang 1000 km. Anda ingin menyusuri jalur itu.

Anda berkomitmen untuk berjalan 20 km – kita mengganti ukuran mil hanya untuk memudahkan saja – per hari. Setiap hari. Apa pun yang terjadi.

Pada hari pertama Anda berjalan 20 km. Pada hari kedua kondisi hujan dan Anda sedikit lelah karena ini baru percobaan yang pertama, tetapi Anda masih berjalan sejauh 20 km.

Pada hari-hari tertentu cuaca terasa begitu mendukung dan Anda merasa seperti sanggup berjalan sepanjang hari. Anda tidak melakukannya. Anda mendisiplinkan diri untuk berhenti setelah 20 km.

Setelah beberapa pekan berjalan 20 km sehari, 20 km sehari, 20 km sehari, Anda telah menuntaskan perjalanan sesuai jadwal dan dalam keadaan sehat.

Bandingkan cara barusan dengan seseorang yang memulai perjalanan dengan pendekatan yang berbeda. Pada hari pertama ia merasa bersemangat dan berjalan sejauh 50 km. Pada hari kedua hujan sehingga ia memutuskan untuk menunggu cuaca cerah sebelum melanjutkan. Ia akan menebus waktu yang hilang ini begitu cuaca kembali mendukung.

Pada saat Anda menyelesaikan perjalanan, dengan pendekatan yang konsisten sangat mungkin Anda tiba beberapa minggu lebih awal daripada jika menggunakan pendekatan yang kedua.

Batas Atas dan Bawah

Kunci mengembangkan pendekatan ini adalah memiliki batas bawah dan atas pada apa yang akan Anda lakukan. Anggap saja dalam contoh perjalanan ini kita tetapkan batas bawah 18 km dan batas atas 22 km.

Agar prinsip 20 Mile March berhasil, kita harus konsisten ketika masa-masa sulit dan menantang. Ini berarti paling tidak perjalanan kita jangan sampai kurang dari 18 km.

Tetapi kita juga perlu menahan diri untuk tidak berjalan terlalu jauh ketika waktu sedang baik dan perjalanannya terasa mudah. Ini berarti memiliki disiplin diri untuk tidak pernah melampaui jarak 22 km.

Anda harus tetap dalam batas-batas ini, hari demi hari, dalam jangka panjang.

bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *