Konsep kepemimpinan dalam Buku Radical Candor 2
Dalam buku Radical Candor, Scott menampilkan contoh kasus yang memberikan gambaran jelas tentang prinsip kepemimpinan yang dibicarakan oleh buku ini. Kisah “Um” adalah salah satu contoh yang penulis gunakan dalam buku “Radical Candor” untuk menjelaskan bagaimana memberikan bimbingan yang efektif, baik pujian maupun kritik. Kisah ini menceritakan tentang pengalaman penulis saat memberikan presentasi kepada CEO dan pendiri Google, Eric Schmidt, tentang kinerja AdSense.
Penulis merasa gugup saat presentasi, meskipun semua kinerja berjalan dengan baik. Ia merasa lega saat Eric Schmidt menunjukkan ketertarikan dan memberikan reaksi positif terhadap presentasinya. Setelah presentasi, bos penulis, Sheryl Sandberg, memberikan pujian atas kinerja penulis, menekankan kemampuannya untuk berargumen secara objektif dan jujur.
Namun, Sheryl juga memberikan kritik yang spesifik dan langsung mengenai kebiasaan penulis mengucapkan “um” terlalu sering. Ia mengatakan bahwa kebiasaan ini membuat penulis terdengar tidak profesional dan kurang cerdas. Sheryl menawarkan bantuan dengan merekomendasikan seorang pelatih bicara untuk membantu penulis mengatasi kebiasaan “um” tersebut.
Kritik Sheryl membuat penulis tersadar dan termotivasi untuk memperbaiki kebiasaan “um” tersebut. Ia kemudian mengikuti pelatihan bicara dan berhasil mengurangi kebiasaan tersebut.
Melalui kisah ini, Scott ingin menunjukkan bahwa bimbingan yang efektif harus spesifik dan langsung. Sheryl tidak hanya mengatakan “Kamu hebat”, tetapi juga memberikan kritik yang spesifik mengenai kebiasaannya.
Bimbingan harus diberikan dengan cara yang peduli dan mendukung. Sheryl menunjukkan kepedulian terhadap Scott dengan memberikan pujian dan menawarkan bantuan untuk memperbaiki kebiasaannya. Diharapkan Bimbingan yang baik akan dapat memberikan dampak positif. Dan memang kritik Sheryl membuat Scott tersadar dan termotivasi untuk memperbaiki kebiasaan tersebut.
Kisah ini menunjukkan bahwa bimbingan yang jujur dan konstruktif, yang dikombinasikan dengan kepedulian dan dukungan, dapat membantu orang untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka.
Kemudian ada pula kisah “Orange Box” yang menceritakan tentang Michael Dearing, seorang pemimpin yang menggunakan metode unik untuk menerima kritik dan masukan dari timnya. Metode ini disebut “Orange Box” karena ia menggunakan kotak oranye dengan celah di atasnya untuk menerima pertanyaan dan feedback dari timnya.
Michael Dearing, yang saat itu menjabat sebagai pemimpin di eBay, ingin membangun budaya terbuka di mana timnya merasa nyaman untuk memberikan kritik dan masukan kepadanya. Maka, Iia menempatkan kotak oranye dengan celah di atasnya di area yang sering dilewati oleh timnya. Tim dapat menuliskan pertanyaan atau feedback mereka di kertas dan memasukkannya ke dalam kotak tersebut.
Michael Dearing secara rutin mengambil kertas-kertas dari kotak tersebut dan menjawab pertanyaan atau feedback yang diberikan dengan penuh hormat dan perhatian, baik itu pertanyaan yang sederhana maupun yang kompleks. Metode “Orange Box” akhirnya berhasil menciptakan budaya terbuka dan jujur di tim Michael Dearing. Tim merasa nyaman untuk memberikan kritik dan masukan kepadanya, dan Michael Dearing menunjukkan bahwa ia menghargai masukan tersebut.
Melalui kisah ini, kita bisa melihat bahwa membangun budaya terbuka membutuhkan tindakan nyata. Michael Dearing tidak hanya mengatakan bahwa ia ingin menerima kritik, tetapi juga menciptakan metode konkret untuk memudahkan timnya memberikan kritik dan masukan.
Kemudian menunjukkan bahwa menghargai masukan adalah perkara yang penting. Michael Dearing menunjukkan bahwa ia menghargai masukan dari timnya dengan menanggapi setiap pertanyaan dan feedback dengan penuh hormat dan perhatian. Dan perlu diingat bahwa membangun budaya terbuka membutuhkan waktu dan kesabaran. Metode “Orange Box” tidak langsung menghasilkan budaya terbuka, tetapi melalui konsistensi dan kesabaran, Michael Dearing berhasil menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka dan jujur.
Kisah “Orange Box” menunjukkan bahwa pemimpin yang ingin membangun budaya terbuka dan jujur harus proaktif dalam menciptakan mekanisme untuk menerima kritik dan masukan dari timnya, dan menunjukkan bahwa mereka menghargai masukan tersebut dengan menanggapi setiap kritik dan masukan dengan penuh perhatian.
Penting untuk diingat bahwa bimbingan yang baik tidak selalu mudah, tetapi sangat penting untuk membangun tim yang kuat dan mencapai hasil yang luar biasa. Radical Candor menawarkan sebuah filosofi yang dapat membantu Anda untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan tim Anda.