Pengembangan Diri

Menangani Karakter Sensitif

Kali ini kita kembali menelisik persoalan karakter introvert, seputar bagaimana memahami dan memperlakukan mereka. Hanya saja di saat ini kita membicarakannya sebagai orang tua dari anak introvert atau dengan istilah lain anak sensitif.

Anak-anak yang sensitif diibaratkan sebagai “orchid” dalam teori genetika. Anak-anak sensitif ini memiliki potensi untuk berkembang luar biasa jika diberi lingkungan yang tepat, tetapi juga rentan terhadap kesulitan jika tidak. Teori Orchid menyatakan bahwa sebagian besar orang memiliki gen yang membuat mereka tangguh seperti “dandelion”, mampu bertahan hidup di berbagai kondisi. Namun, beberapa orang memiliki gen yang membuat mereka lebih sensitif dan rentan seperti “orchid”, yang membutuhkan lingkungan yang mendukung untuk berkembang.

Anak-anak sensitif membutuhkan lingkungan yang aman dan merangsang untuk berkembang. Mereka tidak memerlukan perawatan yang berlebihan, tetapi lingkungan yang baik sudah cukup untuk membantu mereka berkembang.

Inilah yang disebut sebagai “Good Enough Parenting”. Konsep ini menekankan bahwa orang tua tidak perlu menjadi sempurna untuk mengasuh anak-anak sensitif. Cukup dengan memberikan lingkungan yang baik dan mendukung, anak-anak sensitif dapat berkembang dengan baik.

Aspek yang paling penting adalah dukungan dan keyakinan. Memberikan dukungan, keyakinan, dan rasa aman kepada anak-anak sensitif membantu mereka mengatasi tantangan dan membangun kepercayaan diri.

Anak-anak sensitif mungkin lebih rentan terhadap kesulitan, tantangan, atau cobaan yang mereka hadapi karena mereka lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan lebih mudah merasakan emosi yang kuat. Namun, meskipun lebih rentan, mereka juga memiliki kemampuan yang luar biasa untuk mengatasi kesulitan jika dikelola dengan baik. Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak-anak mengatasi kesulitan, tantangan, atau cobaan ini. Mereka dapat memberikan dukungan emosional, bimbingan, dan alat yang diperlukan untuk membantu anak-anak menghadapi tantangan dan belajar dari pengalaman mereka.

Anak-anak punya kemampuan untuk dibentuk dan diubah. Anak-anak seperti tanah liat yang masih lunak, mudah dibentuk dan diubah sesuai dengan pengalaman dan pengaruh yang mereka terima. Mereka sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar, termasuk orang tua, keluarga, teman, dan budaya. Pengaruh-pengaruh ini dapat membentuk kepribadian, nilai, dan perilaku mereka. Anak-anak sensitif juga begitu, mereka memiliki potensi besar untuk berkembang, baik untuk yang lebih baik maupun yang lebih buruk. Orang tua dapat memanfaatkan malleability ini untuk membantu anak-anak mereka berkembang menjadi individu yang sehat dan sukses.

Dengan mirroring orang tua menunjukkan bagaimana mereka dapat menggunakan sikap dan perilaku mereka untuk membangun kepercayaan diri dan rasa aman pada anak-anak sensitif. Dengan “mencerminkan” sikap positif dan tenang, orang tua membantu anak-anak mereka belajar menghadapi kesulitan dan membangun ketahanan.

Misalnya, ketika rumah terbakar dan semua barang hilang, tetapi tidak ada yang terluka, orang tua bisa menenangkan anak dengan mengatakan, “Tidak apa-apa.” Rumah terbakar adalah situasi yang traumatis dan menakutkan bagi anak-anak, terutama anak-anak yang sensitif. Mereka mungkin merasa kehilangan dan tidak aman. Alih-alih panik atau menunjukkan rasa takut, orang tua dengan tenang mengatakan, “Tidak apa-apa.”

Dengan mengatakan “Tidak apa-apa”, orang tua tidak hanya menenangkan anak, tetapi juga “mencerminkan” sikap positif dan tenang tentang situasi tersebut. Mereka menunjukkan kepada anak bahwa meskipun terjadi kejadian buruk, mereka masih bisa menghadapi dan mengatasi situasi tersebut. Ketika anak melihat orang tua mereka tenang dan percaya diri, mereka cenderung merasa lebih aman dan percaya diri juga. Mereka belajar bahwa meskipun menghadapi kesulitan, mereka masih mampu mengatasi dan bangkit kembali.

Dengan memahami teori orchid, pentingnya lingkungan yang mendukung, dan konsep “good enough parenting”, orang tua dapat membantu anak-anak mereka berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *