Resensi Buku “Start With Why” 14
Sampai saat ini kita telah membahas buku “Start With Why” oleh Simon Sinek dalam belasan artikel. Di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang asal mula “Kenapa” (Why) dalam konteks kepemimpinan dan organisasi. Sinek berpendapat bahwa “Kenapa” yang menjadi inti dari sebuah organisasi atau individu tidak sengaja diciptakan, melainkan diungkap melalui refleksi dan pemahaman terhadap perjalanan hidup dan pengalaman organisasi ataupun individu.
Perjalanan Steve Jobs dan Steve Wozniak:
Sinek mencontohkan perjalanan Steve Jobs dan Steve Wozniak, pendiri Apple. “Kenapa” yang menjadi dasar Apple berasal dari pengalaman mereka di era Perang Vietnam di Northern California, di mana semangat anti-pemerintah dan anti-korporasi merajalela. Mereka melihat kekuatan pemerintah dan korporasi sebagai musuh karena menekan semangat individu.
Sebelum Apple, Jobs dan Wozniak menciptakan “Blue Box”, sebuah perangkat yang mampu membajak sistem telepon untuk menghindari biaya telepon jarak jauh. Meskipun tindakan ini ilegal, mereka terinspirasi oleh ide memberikan individu kemampuan untuk menantang aturan monopoli dan memberikan kekuasaan kepada individu.
“Kenapa” yang Dikembangkan oleh Apple:
Apple terus menantang status quo dengan produk-produknya seperti Macintosh, iPod, iTunes, dan iPhone. Mereka menantang model bisnis yang sudah ada dan memberikan individu kekuatan untuk mengendalikan teknologi.
“Kenapa” Apple adalah untuk memberdayakan semangat individu dan menantang cara berpikir yang sudah mapan. Produk-produk mereka menjadi bukti tangible dari keyakinan mereka.
Pencarian “Kenapa” melalui Refleksi:
Sinek menekankan bahwa “Kenapa” tidak ditemukan melalui perencanaan atau penelitian pasar, melainkan melalui refleksi terhadap pengalaman hidup dan perjalanan individu atau organisasi. Ini berarti bahwa “Kenapa” bukanlah sesuatu yang dapat diciptakan secara artifisial atau didefinisikan berdasarkan data pasar.
Sinek berpendapat bahwa “Kenapa” tidak muncul dari proses perencanaan strategis atau analisis pasar. “Kenapa” adalah sesuatu yang lebih mendalam dan personal, yang berasal dari inti keberadaan individu atau organisasi. Penelitian pasar dapat memberikan informasi tentang apa yang diinginkan konsumen, tetapi tidak dapat mengungkap “Kenapa” di balik keinginan tersebut. “Kenapa” adalah motivasi dasar yang mendorong keinginan dan tindakan, dan hal ini tidak dapat diukur dengan data pasar.
“Kenapa” diungkap melalui refleksi terhadap pengalaman hidup dan perjalanan individu atau organisasi. Ini berarti menelusuri kembali momen-momen penting, nilai-nilai yang dipegang teguh, dan tujuan yang diusung sejak awal. Selain itu, “Kenapa” adalah inti dari keberadaan individu atau organisasi. Ini merupakan alasan fundamental mengapa organisasi atau individu ada, apa yang mereka perjuangkan, dan apa yang ingin mereka capai.
“Kenapa” yang otentik tidak dapat diciptakan secara artifisial. Ia harus diungkap melalui refleksi yang jujur dan mendalam terhadap perjalanan hidup dan inti keberadaan individu atau organisasi.
Kesimpulan:
Pembahasan ini mengajak kita untuk memahami bahwa “Kenapa” adalah sesuatu yang mendalam dan personal. Ini tertanam dalam pengalaman hidup dan perjalanan kita. Dengan memahami “Kenapa” kita, kita dapat menemukan inspirasi dan semangat untuk memimpin dan menginspirasi orang lain.