Perencanaan SDM

9 Model Struktur Organisasi Perusahaan (4)

Bergantung pada ukuran bisnis dan tujuannya, struktur organisasi bisa bervariasi. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan. Terddapat beberapa jenis struktur organisasi yang biasa digunakan oleh perusahaan, dari 9 yang akan kami sampaikan, 4 jenis sudah kami uraikan sebelumnya, berikut adalah kelanjutannya.

5. Struktur Berbasis Proses

Struktur organisasi berbasis proses dirancang mengikuti aliran dari hulu ke hilir dari beberapa proses yang berbeda, seperti “Penelitian dan Pengembangan”, “Akuisisi Pelanggan”, dan “Pemenuhan Pesanan”. Tidak seperti struktur fungsional yang ketat, struktur berbasis proses tidak hanya mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan karyawan, tetapi juga bagaimana aktivitas yang berbeda tersebut berinteraksi satu sama lain.

Untuk memahami proses kerja struktur ini, Anda perlu membayangkan arah aliran sungai dari hulu ke hilir, proses kerja struktur ini tidak bisa dibalik, Proses akuisisi pelanggan tidak dapat dimulai sampai Anda memiliki produk yang telah dikembangkan sepenuhnya dan siap dijual. Dengan cara yang sama, proses pemenuhan pesanan tidak dapat dimulai sampai pelanggan diperoleh dan ada pesanan produk yang harus dilayani.

Struktur organisasi berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi bisnis, dan paling cocok untuk mereka yang berada di industri yang berubah dengan cepat, karena mudah beradaptasi.

Keunggulan

Seperti yang telah disebutkan, salah satu manfaat paling signifikan dari struktur berbasis proses adalah meningkatkan efisiensi dan kecepatan. Jika Departemen B tidak dapat memulai prosesnya sampai Departemen A selesai, ini akan memaksa Departemen A supaya bekerja lebih cepat dan lebih mahir. Model organisasi ini juga mendorong kerja tim intradepartemen (di dalam departemen) dan antardepartemen (di beberapa departemen).

Kekurangan

Mirip dengan beberapa struktur lain dalam pembahasan tema ini, struktur berbasis proses dapat membangun penghalang antara kelompok proses yang berbeda. Hal ini memunculkan persoalan komunikasi dan potensi saling lepas tanggung jawab pekerjaan.

6. Struktur Matriks

Struktur organisasi matriks berbeda dengan hierarkis tradisional. Semua karyawan memiliki hubungan pelaporan ganda. Biasanya, terdapat jalur pelaporan fungsional serta jalur pelaporan berbasis produk.

Di dalam bagan organisasi struktur matriks, terdapat salah satu hubungan pelaporan yang lebih diutamakan, sedangkan hubungan yang selainnya bersifat sekunder, atau tidak sekuat itu. Misalnya, perusahaan bisa menetapkan bahwa hubungan pelaporan fungsional lebih diutamakan daripada hubungan pelaporan berbasis produk.

Daya tarik utama dari struktur matriks adalah dapat memberikan fleksibilitas dan pengambilan keputusan yang lebih seimbang (karena ada dua rantai komando, bukan hanya satu). Satu proyek yang diawasi oleh lebih dari satu lini bisnis memungkinkan pembagian sumber daya dan komunikasi yang lebih terbuka — hal yang sepertinya sukar dilakukan secara rutin.

Keunggulan

Keuntungan struktur matriks adalah mendorong kolaborasi dan komunikasi. Jalur komunikasi terbuka ini pada akhirnya memungkinkan bisnis berbagi sumber daya dan memungkinkan karyawan mengembangkan keterampilan baru karena harus bekerja dengan beberapa departemen lainnya.

Kekurangan

Jebakan penggunaan struktur organisasi matriks adalah kompleksitas. Semakin banyak lapisan persetujuan yang harus ditempuh karyawan, mereka semakin bingung tentang siapa sebenarnya atasan langsung mereka. Kebingungan ini pada akhirnya dapat menyebabkan frustrasi mengenai siapa yang memiliki otoritas mengambil keputusan dan untuk produk yang mana — dan siapa yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut ketika terjadi kesalahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *