Leadership

21 Prinsip Kepemimpinan Versi John C. Maxwell (5)

Prinsip ke-18: Diperlukan Pengorbanan

Pemimpin yang baik pasti menyadari bahwa semakin tinggi seseorang dalam kepemimpinan, semakin banyak yang harus dikorbankan. Yesus pernah berkata bahwa, “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, ia harus menjadi yang terakhir dari semuanya dan melayani semuanya.” Maxwell menyatakan bahwa, “Dalam diri seorang pemimpin, rasa tentang hak-hak pribadi akan berkurang, sementara rasa tanggung jawab pribadinya kepada orang lain semakin meningkat.” Dalam hal ini, menjadi orang tua juga bisa menjadi contoh yang baik. Intinya, jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin, tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda rela berkorban demi orang lain?

Prinsip ke-19: Waktu yang Tepat

Seorang pemimpin yang hebat tidak hanya berusaha selalu melakukan hal-hal yang benar, tetapi juga melakukannya pada waktu yang tepat. Bayangkan bila Anda bertanggung jawab mengelola acara pernikahan, misalnya. Pemilihan waktu dapat membuat segalanya lancar atau berantakan. Di bidang pertanian, sekali lagi, mengetahui kapan harus menanam, menyiram, atau memanen sangat penting untuk mendapatkan hasil terbaik dan terbanyak. Prinsip ini berguna di sepanjang hidup, dan mereka yang menguasainya akan selalu memiliki pengaruh yang kuat dan senantiasa berada di waktu yang tepat.

Prinsip ke-20: Pertumbuhan Eksplosif

Pertumbuhan eksplosif adalah hasil dari kepemimpinan yang hebat atau, di sisi lain, keberhasilan bawahan mengikuti pemimpin yang baik. Untuk sampai di sini, langkah pertama adalah fokus pada pengembangan pribadi, di mana kesuksesan pribadi telah tercapai. Kemudian, nomor dua adalah pengembangan tim, di mana pertumbuhan organisasi berhasil terwujud. Bagian terakhir, pengembangan kepemimpinan, di mana para pemimpin baru sedang dikembangkan yang kemudian dapat mengambil kendali dan melanjutkan proses, membuka jalan bagi pertumbuhan eksplosif. Ini kemudian terkait dengan prinsip yang terakhir.

Prinsip ke-21: Warisan yang Baik

Pada akhirnya, apa yang akan diingat semua orang adalah warisan yang kita tinggalkan. Ini pada dasarnya adalah pengaruh atau kepemimpinan setelah lewat masa kita. jadi selagi kita masih bisa, mengapa tidak memutuskan apa warisan kita nantinya? Untuk melakukan ini diperlukan beberapa hal.

  • Mengetahui tujuan hidup kita. Dan ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi nilai dan bakat kita, yang dapat membantu kita memutuskan kontribusi seperti apa yang ingin kita berikan.
  • Memutuskan siapa yang akan mendapat investasi pembinaan untuk meneruskan warisan kita nantinya. Idealnya adalah mereka yang memiliki keyakinan nilai yang sama, tetapi dengan bakat yang lebih besar, sehingga mereka dapat menerima tongkat estafet dengan baik dan berlari lebih cepat.

Saat artikel ini terselesaikan dan Anda mengakhiri pembacaan artikel ini, tantangan kita adalah untuk memutuskan warisan seperti apa yang ingin kita tinggalkan dan memilih yang positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *