Bertanya Satu demi Satu dalam Membangun Kebiasaan Coaching
Dalam membangun kebiasaan coaching, mengajukan pertanyaan secara efektif merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan individu. Salah satu prinsip penting dalam konsep kebiasaan coaching adalah mengajukan satu pertanyaan pada satu waktu. Hal ini berbeda dengan mengajukan banyak pertanyaan secara bersamaan, yang dapat membuat orang merasa diinterogasi dan tidak nyaman untuk berbagi pikiran dan perasaan.
Mengajukan banyak pertanyaan sekaligus, dalam istilah lain disebut pertanyaan drive by, dapat membuat orang merasa seperti sedang diinterogasi, kondisi percakapan seperti ini sangat tidak mendukung.
Analoginya seperti ketika seseorang mengemudi di tengah kota Paris. Ketika seseorang mengemudi di sekitar Arc de Triomphe, mereka harus berhati-hati karena banyak jalan yang bertemu di satu titik. Begitu pula dengan pertanyaan, jika terlalu banyak pertanyaan diajukan secara bersamaan, orang yang ditanya akan merasa kewalahan dan tidak dapat memproses semua pertanyaan dengan baik.
Pertanyaan drive-by tidak hanya membuat orang merasa tidak nyaman, tetapi juga mengurangi efektivitas percakapan. Ketika orang merasa diinterogasi, mereka cenderung menjadi defensif dan tidak mau berbagi informasi yang jujur.
Oleh karena itu, penting untuk mengajukan pertanyaan satu per satu dan memberikan waktu bagi orang lain untuk berpikir dan menjawab pertanyaan dengan baik. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan dan menciptakan percakapan yang lebih produktif.
Memastikan bahwa pertanyaan diajukan dengan fokus dan tidak terlalu banyak. Di sini ditekankan pentingnya menjaga fokus dan kejelasan dalam mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan harus terarah dan spesifik. Hindari pertanyaan yang terlalu umum atau luas, karena dapat membingungkan orang yang ditanya dan tidak menghasilkan jawaban yang bermakna. Misalnya, alih-alih bertanya “Bagaimana perasaanmu hari ini?”, tanyakan “Apa yang paling membuatmu stres hari ini?”. Pertanyaan yang lebih spesifik akan memicu pemikiran yang lebih mendalam dan jawaban yang lebih relevan.
Sebagai tambahan, menjaga fokus dan kejelasan dalam mengajukan pertanyaan juga membantu Anda untuk lebih memahami jawaban yang diberikan. Anda akan dapat lebih mudah mengidentifikasi poin-poin penting dan menghubungkan jawaban dengan pertanyaan awal.
Penting untuk memberikan waktu dan kesempatan bagi orang yang ditanya untuk memproses pertanyaan dan merumuskan jawaban yang matang. Ketika Anda mengajukan pertanyaan, jangan langsung mengharapkan jawaban instan. Berikan waktu bagi orang yang ditanya untuk berpikir dan merenung tentang pertanyaan tersebut. lawan bicara mungkin perlu waktu untuk mengolah informasi, mengingat pengalaman, dan merumuskan jawaban yang tepat.
Jangan menginterupsi atau mengarahkan jawaban lawan bicara. Biarkan mereka menyelesaikan pemikirannya dan menyampaikan jawaban secara lengkap. Menginterupsi dapat membuat lawan bicara merasa tidak dihargai dan dapat menghambat proses berpikir mereka. Suasana yang nyaman dan mendukung sangat penting untuk mendorong pemikiran yang mendalam. Hindari tekanan atau penilaian yang dapat membuat orang merasa gugup atau tidak nyaman untuk berbagi pikiran lawan bicara.
Dalam hal ini kita bisa merumuskan formula kebiasaan baru. Ketika: Setelah mengajukan pertanyaan. Bukannya: Mengajukan pertanyaan yang lain secara terus menerus. Tapi akan: Mengajukan satu pertanyaan dan diam menunggu jawaban.
Mengajukan pertanyaan secara fokus dan memberikan waktu bagi orang lain untuk merespon merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan mengajukan satu pertanyaan pada satu waktu, Anda dapat menciptakan percakapan yang lebih produktif dan bermakna.