Hukum Prioritas dalam Kepemimpinan 2
Terdapat tiga prinsip kunci dalam menentukan prioritas dalam konteks kepemimpinan. Terkait ini kita kembali menyimak pengalaman John C. Maxwell dalam memimpin perusahaannya.
Ketika Maxwell dan keluarganya pindah ke Atlanta, ia merasa penting untuk merefleksikan kembali prioritas pribadinya. Seiring berjalannya waktu, jadwal Maxwell semakin padat, dan organisasi yang ia pimpin berkembang pesat. Bila dipandang ke belakang, dalam empat tahun sebelumnya, Maxwell dan timnya hanya memiliki kurang dari dua puluh karyawan, namun saat ini, mereka telah berkembang menjadi lebih dari seratus orang. Namun, pertumbuhan itu sendiri tidak menjamin kesuksesan dan pencapaian misi. Untuk itulah, penting untuk memahami dan mengikuti Tiga Aturan Utama.
Selama sepuluh tahun terakhir, Maxwell telah mengandalkan dua prinsip utama untuk membantunya mengukur aktivitas dan menentukan prioritas. Prinsip pertama adalah Prinsip Pareto, prinsip yang telah banyak dia sampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam bukunya yang berjudul “Mengembangkan Pemimpin Dalam Diri Anda.” Prinsip ini secara sederhana menyatakan bahwa jika kita fokus pada 20 persen aktivitas yang paling penting, kita akan mendapatkan 80 persen hasil dari usaha kita. Sebagai contoh, jika Anda memiliki sepuluh karyawan, maka fokuskan 80 persen waktu dan perhatian Anda pada dua orang terbaik di tim Anda. Dalam hal pelanggan, dua puluh persen pelanggan teratas akan menghasilkan 80 persen pendapatan bisnis Anda. Prinsip ini telah terbukti efektif, dan jika Anda belum mencobanya sebelumnya, saya sarankan Anda melakukannya.
Prinsip kedua yang sangat penting adalah konsep Tiga R, yaitu “requirement, return, reward” – Kebutuhan, Hasil, dan Imbalan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, sangatlah krusial untuk menjalani hidup berdasarkan tiga pertanyaan yang terkait persoalan ini:
Pertama, Apa yang dibutuhkan? Setiap individu bertanggung jawab kepada seseorang atau sesuatu, seperti pemberi kerja, dewan direksi, pemegang saham, atau orang lain. Oleh karena itu, daftar prioritas Anda harus selalu dimulai dengan apa yang dibutuhkan dari Anda secara konkret. Jika suatu tugas tidak membutuhkan keterlibatan pribadi Anda, pertimbangkan untuk memberikannya kepada orang lain atau bahkan mengeliminasi tugas tersebut dari daftar tugas Anda.
Kedua, Apa yang memberikan hasil terbesar? Sebagai seorang pemimpin, penting untuk menghabiskan sebagian besar waktu Anda bekerja pada bidang-bidang di mana Anda memiliki kekuatan terbesar. Jika suatu pekerjaan dapat dijalankan oleh anggota tim Anda sebanyak 80 persen, maka serahkan tanggung jawab tersebut kepada mereka. Jika ada tanggung jawab yang berpotensi mencapai standar tersebut, berinvestasilah dalam pengembangan individu dalam tim Anda untuk dapat mengatasi tugas tersebut.
Ketiga, Apa yang memberikan imbalan terbesar? Terdapat sebuah frasa yang menyatakan, “mungkin akan ada banyak hal yang akan menarik perhatian seseorang, tetapi hanya sedikit hal yang akan menarik hati.” Poin ini menggarisbawahi bahwa hal-hal yang memberikan imbalan pribadi terbesar adalah yang memotivasi seseorang dalam peran kepemimpinan. Tidak ada yang dapat mengisi energi seseorang seperti gairah dan kecintaan pada pekerjaan mereka.
Dengan menerapkan Tiga Aturan Utama ini, Anda akan dapat memprioritaskan waktu dan usaha Anda dengan lebih efektif, sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam kepemimpinan Anda. Ingatlah bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak yang Anda lakukan, tetapi juga oleh seberapa baik Anda mengarahkan usaha Anda ke arah yang benar.