12 Pertanyaan Pengukur Kinerja
Buku “First, Break All the Rules” mengungkapkan bahwa kunci membangun tim yang hebat dan kepemimpinan yang efektif terletak pada kemampuan untuk menemukan, memfokuskan, dan mempertahankan karyawan berbakat. Namun, banyak perusahaan kesulitan dalam mengukur efektivitas mereka dalam hal ini. Gallup Organization, melalui penelitian yang mendalam, menemukan 12 pertanyaan kunci yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan tempat kerja dan menentukan faktor-faktor yang menarik, memfokuskan, dan mempertahankan karyawan berbakat. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pedoman penting bagi manajer untuk membangun tim yang kuat dan produktif. Mari kita jelajahi 12 pertanyaan kunci tersebut dan mengungkap keterkaitannya dengan keberhasilan perusahaan., Dalam daftar
- Apakah saya tahu apa yang diharapkan dari saya di tempat kerja?
- Apakah saya memiliki bahan dan peralatan yang saya butuhkan untuk melakukan pekerjaan saya dengan benar?
- Di tempat kerja, apakah saya memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang saya lakukan dengan baik setiap hari?
- Dalam tujuh hari terakhir, apakah saya menerima pengakuan atau pujian bila melakukan pekerjaan yang baik?
- Apakah atasan saya, atau seseorang di tempat kerja, tampaknya peduli dengan saya sebagai pribadi?
- Apakah ada seseorang di tempat kerja yang mendorong pengembangan saya?
- Di tempat kerja, apakah pendapat saya tampaknya diperhitungkan?
- Apakah misi/tujuan perusahaan saya membuat saya merasa pekerjaan saya penting?
- Apakah rekan kerja saya berkomitmen akan melakukan pekerjaan berkualitas?
- Apakah saya memiliki sahabat di tempat kerja?
- Dalam enam bulan terakhir, apakah seseorang di tempat kerja telah berbicara dengan saya tentang kemajuan saya?
- Tahun ini, apakah saya memiliki kesempatan di tempat kerja untuk belajar dan tumbuh?
Ke-12 pertanyaan ini dirancang untuk mengukur perasaan dan pengalaman karyawan di tempat kerja. Jawaban positif terhadap pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa karyawan merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan untuk berkembang.
Sebuah perusahaan ritel yang sangat sukses dan memiliki 300 toko di seluruh Amerika Serikat digunakan untuk menguji pertanyaan-pertanyaan di atas. Meskipun perusahaan ini memiliki desain toko, tata letak, dan identitas merek yang konsisten di semua toko, mereka menemukan bahwa setiap toko memiliki budaya yang unik, yang sebagian besar dipengaruhi oleh manajer toko.
Gallup melakukan survei terhadap karyawan di semua toko, menanyakan dua belas pertanyaan pengukur kepada mereka. Mereka menemukan bahwa skor rata-rata pada dua belas pertanyaan bervariasi secara signifikan di antara toko-toko.
Mereka kemudian membandingkan skor dua belas pertanyaan dengan data kinerja toko, seperti penjualan, profit, dan retensi karyawan. Hasilnya menunjukkan bahwa toko-toko yang memiliki skor tinggi pada dua belas pertanyaan memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal penjualan, profit, dan retensi karyawan.
Dengan mengambil 2 contoh toko, dalam hal ini disebut Toko A dan Toko B, memiliki skor yang sangat berbeda pada dua belas pertanyaan. Toko A memiliki skor yang jauh lebih tinggi daripada Toko B, yang menunjukkan bahwa karyawan di Toko A merasa lebih dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Sebagai hasilnya, Toko A memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal penjualan, profit, dan retensi karyawan.
Contoh kasus ini menunjukkan bahwa dua belas pertanyaan pengukur Gallup dapat digunakan untuk mengidentifikasi toko-toko yang memiliki budaya tempat kerja yang kuat dan produktif. Toko-toko ini cenderung memiliki kinerja yang lebih baik daripada toko-toko yang memiliki budaya tempat kerja yang lemah.
Dua belas pertanyaan pengukur Gallup juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan tempat kerja di berbagai jenis organisasi, termasuk perusahaan ritel. Meskipun setiap organisasi memiliki karakteristik unik, dua belas pertanyaan ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang faktor-faktor yang mendorong kinerja karyawan dan organisasi.