Balanced Scorecard

Struktur dan Strategi dalam Balanced Scorecard: Menyesuaikan Pengukuran dengan Organisasi , Awal bidang

Dalam konsep Balanced Scorecard yang dicetuskan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton membahas bagaimana Balanced Scorecard (BSC) harus mencerminkan struktur organisasi tempat strategi tersebut diterapkan. Buku ini menekankan bahwa BSC bukanlah sekadar kumpulan metrik, tetapi sebuah sistem manajemen strategis yang mengintegrasikan pengukuran keuangan dan non-keuangan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Ini memperluas cakupan BSC di luar unit bisnis otonom (Strategic Business Units/SBUs) dan menunjukkan bagaimana BSC dapat diterapkan pada berbagai struktur organisasi.

Dari Strategi Unit Bisnis ke Strategi Korporasi

Terdapat perbedaan antara strategi unit bisnis dan strategi korporasi. Strategi unit bisnis berfokus pada tujuan dan target spesifik unit tersebut, sedangkan strategi korporasi berfokus pada sinergi dan nilai tambah yang dihasilkan dari seluruh unit bisnis dalam korporasi. Kaplan dan Norton membahas berbagai model korporasi, dari korporasi yang sangat terdiversifikasi (seperti FMC Corporation) hingga korporasi dengan unit bisnis yang saling terkait (seperti Honda atau NEC). Dalam korporasi terdiversifikasi, peran manajemen korporasi terutama mengalokasikan sumber daya dan modal, sementara dalam korporasi dengan unit bisnis yang saling terkait, peran manajemen korporasi lebih kompleks, melibatkan pengelolaan sinergi dan kemampuan inti.

Tema dan Peran Korporasi dalam BSC

BSC korporasi dapat mengartikulasikan strategi korporasi melalui dua elemen kunci.

Pertama adalah tema korporasi. Nilai-nilai, keyakinan, dan tema yang mencerminkan identitas korporasi dan harus dibagi oleh semua SBU. Contohnya, keselamatan di DuPont atau inovasi di 3M. Tema ini diterjemahkan ke dalam metrik spesifik dalam BSC masing-masing SBU.

Sedangkan yang kedua, peran korporasi. Tindakan yang dilakukan di tingkat korporasi untuk menciptakan sinergi di tingkat SBU. Contohnya, penjualan silang produk di antara SBU, berbagi teknologi umum, atau pemusatan layanan bersama. BSC korporasi membantu mengukur efektivitas peran ini dalam menciptakan nilai tambah.

Contoh Kenyon Stores digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana tema dan peran korporasi diintegrasikan ke dalam BSC. Kenyon Stores, perusahaan ritel pakaian, memiliki 10 rantai ritel independen. BSC korporasi mereka menetapkan agenda strategis bersama, seperti pertumbuhan agresif, loyalitas pelanggan, dan keunggulan merek. Setiap SBU kemudian menyesuaikan agenda ini dengan kondisi spesifik mereka.

Joint Venture dan Aliansi Strategis

Kaplan dan Norton juga membahas penerapan BSC dalam joint venture dan aliansi strategis. Mereka mengemukakan bahwa BSC dapat membantu mendefinisikan tujuan bersama dan metrik kinerja dalam joint venture, yang seringkali menghadapi tantangan dalam menyelaraskan tujuan berbagai pihak yang terlibat. Contoh Oiltech, joint venture di industri jasa minyak bumi, digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana BSC membantu mengintegrasikan operasi perusahaan yang berbeda untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Metrik kinerja Oiltech fokus pada pengurangan biaya per barel minyak, dan metrik lain yang mengukur sinergi antar perusahaan.

Departemen Fungsional dan Sumber Daya Korporasi

Kaplan dan Norton meneliti bagaimana BSC digunakan untuk mengukur kinerja departemen fungsional di tingkat korporasi. Mereka mengemukakan bahwa departemen-departemen ini juga harus memberikan nilai tambah kompetitif, dan BSC dapat membantu menilai apakah departemen tersebut mencapai tujuan tersebut. Contoh Info Support, unit sistem manajemen dan informasi di Telco, digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana departemen dukungan TI dapat mengadopsi BSC dan berfokus pada pelanggan internal mereka (unit bisnis lain di Telco).

Lembaga Pemerintah dan Nirlaba

BSC juga sesuai untuk lembaga pemerintah dan nirlaba. Kaplan dan Norton mengemukakan bahwa BSC dapat membantu lembaga- lembaga ini untuk mengukur keberhasilan mereka dalam memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan mereka, bukan hanya dalam hal pembatasan anggaran. Contoh-contoh yang diberikan termasuk penggunaan BSC oleh National Performance Review di pemerintahan AS, dan Massachusetts Special Olympics. Dalam konteks ini, BSC membantu lembaga-lembaga tersebut untuk menentukan tujuan yang dapat diukur dan melaporkan hasil kinerja mereka secara transparan.

Kesimpulan

Pembahasan ini menegaskan bahwa BSC harus dirancang untuk mencerminkan struktur organisasi dan strateginya. BSC korporasi mengartikulasikan bagaimana korporasi menciptakan nilai tambah, sementara BSC unit bisnis menerjemahkan strategi unit tersebut ke dalam metrik operasional. Penggunaan BSC sebagai sistem manajemen strategis memungkinkan perusahaan untuk mencapai penyelarasan strategis dari atas ke bawah, meningkatkan komunikasi, dan memfasilitasi pembelajaran strategis. Penerapannya dalam berbagai struktur organisasi, termasuk joint venture, departemen fungsional, dan lembaga nirlaba, menunjukkan fleksibilitas dan potensinya sebagai alat manajemen yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *