Budaya Organisasi

Mengatasi Hambatan Komunikasi Zaman Now 2

Melanjutkan bagian sebelumnya, ketika membahas mengenai hambatan komunikasi di lingkungan kerja, kita dapat melihat bahwa tantangan dalam mencapai komunikasi yang efektif semakin jelas dalam beberapa tahun terakhir. Adanya keragaman generasi di tempat kerja, peningkatan kerja jarak jauh, tenaga kerja yang tersebar, pengenalan teknologi komunikasi terbaru, dan perbedaan harapan karyawan hanya beberapa contoh dari hambatan-hambatan komunikasi yang muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Mari kita lanjutkan membahas aspek-aspek yang menghambat komunikasi di tempat kerja.

Kelebihan informasi

Terlalu sedikit informasi tidak baik, tetapi terlalu banyak informasi dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Namun, kelebihan informasi selalu menjadi salah satu hambatan komunikasi terbesar. Selain itu, kelebihan informasi telah terbukti memiliki dampak negatif yang sangat besar pada kesejahteraan, produktivitas, dan kesuksesan karyawan di tempat kerja.

Kurangnya kepercayaan

Ketika tidak ada kepercayaan, tidak ada komunikasi yang efektif. Dengan kata lain, ketika karyawan tidak mempercayai atasan, pemimpin, atau manajer mereka, komunikasi menjadi terganggu. Ini adalah alasan mengapa salah satu tujuan utama perusahaan di seluruh dunia adalah membangun kepercayaan di tempat kerja. Namun, banyak perusahaan masih memiliki jalan yang panjang untuk mewujudkan kepercayaan ini.

Perbedaan demografis dan budaya

Cara orang berinteraksi satu sama lain dapat bervariasi tergantung pada perbedaan demografis dan budaya. Jika komunikator tidak menyadari perbedaan ini, maka akan muncul hambatan komunikasi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan titik temu dalam komunikasi yang efektif dan beradaptasi dengan budaya kerja organisasi untuk berkomunikasi dengan efektif.

Kejelasan, konsistensi, dan frekuensi

Para profesional komunikasi perlu memahami pentingnya kejelasan, konsistensi, dan frekuensi komunikasi. Ketika pesan-pesan melalui saluran yang berbeda tidak konsisten, kepercayaan terganggu. Ketika pesan-pesan tidak disampaikan dengan sering atau tepat waktu, karyawan melewatkan informasi penting atau pembaruan. Menurut studi Gallup, keterlibatan karyawan meningkat ketika manajer memberikan komunikasi yang konsisten dan jelas. Studi lain menunjukkan bahwa 4 dari 5 karyawan yang disurvei ingin mendengar lebih sering tentang kondisi perusahaan mereka, dan lebih dari 90% karyawan yang disurvei mengatakan mereka lebih memilih mendengar berita buruk daripada tidak ada berita sama sekali.

Kengganan Mendengar

Mendengar adalah keterampilan komunikasi yang sering diabaikan, padahal sangat penting. Mendengarkan dengan baik memungkinkan kita untuk memahami pesan dengan lebih baik dan merespons dengan tepat. Perusahaan perlu mendorong karyawan untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan perhatian penuh saat berkomunikasi dengan rekan kerja.

Pemilihan Saluran Komunikasi yang Salah

Pemilihan saluran komunikasi yang tepat juga sangat penting dalam memastikan pesan disampaikan dengan efektif. Perusahaan perlu mempertimbangkan jenis informasi yang ingin disampaikan dan penerima pesan yang dituju saat memilih saluran komunikasi. Misalnya, untuk informasi yang lebih formal dan penting, email atau rapat langsung mungkin lebih cocok, daripada pesan singkat melalui pesan instan.

Teknologi Komunikasi yang Salah

Teknologi komunikasi yang salah juga dapat menjadi hambatan dalam komunikasi di tempat kerja. Perusahaan perlu memilih dan mengimplementasikan teknologi komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. Dengan menggunakan teknologi komunikasi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi.

Kurangnya Personalisasi

Personalisasi adalah kunci untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Ketika karyawan menerima informasi yang relevan dengan pekerjaan mereka dan pesan yang menarik bagi mereka, mereka lebih cenderung untuk terlibat dan merespons komunikasi di tempat kerja. Perusahaan perlu memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada karyawan disesuaikan dengan kebutuhan dan minat mereka.

Komunikasi Tidak Resmi

Komunikasi tidak resmi, seperti gosip atau rumor, dapat memiliki dampak yang signifikan pada karyawan dan kinerja bisnis. Perusahaan perlu memahami kekuatan komunikasi tidak resmi ini dan mengelolanya dengan baik. Dengan membangun budaya komunikasi yang terbuka dan transparan, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif dari komunikasi tidak resmi.

Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang komunikatif dan efektif, perusahaan perlu mengatasi hambatan-hambatan komunikasi yang ada. Dengan memahami hambatan-hambatan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan komunikasi di tempat kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *