Mengembangkan Budaya Tempat Kerja yang Positif (4)
Dalam blog ini kita masih membahas praktik terbaik dalam memunculkan budaya positif di organisasi. Di bagian sebelumnya kita telah membahas lima langkah pertama, dan bagian ini adalah kelanjutannya.
Langkah keenam adalah memastikan agar manajemen mudah dihubungi. Manajer adalah orang yang paling bertanggung jawab atas variasi keterlibatan, kepuasan, dan motivasi para karyawan. Cara manajer berkomunikasi dengan tim mereka penting dalam membentuk pengalaman positif bagi karyawan. Namun, riset menunjukkan hanya 57% karyawan yang memiillliki atasan langsung mendapatt kemudahan mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan kekhawatiran, dan lebih dari 25% karyawan tidak mempercayai manajer langsung mereka. Manajer harus lebih mudah dihubungi, bahkan ketika mereka mungkin memiliki kontak fisik yang lebih sedikit dengan karyawan bawahannya. Para manajer perlu berkomunikasi secara rutin. Meskipun seringkali manajer melihat komunikasi sebagai kegiatan yang hanya memerlukan tanda centang dalam daftar tugasnya, pada kenyataannya, karyawan membutuhkan dan lebih suka mendengar pesan darinya. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak memiliki akses ke teknologi dan alat yang tepat agar mereka menjadi lebih mudah dihubungi dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan tim mereka.
Langkah selanjutnya adalah menciptakan rasa tujuan organisasi dalam diri tiap karyawan. Menurut penelitian yang disebutkan oleh OC Tanner, 71% karyawan mengatakan bahwa organisasi mereka memiliki tujuan yang jelas, dan 30% karyawan mengatakan bahwa tujuan organisasi mereka tidak mencerminkan apa yang penting bagi karyawannya. Di sisi lain, menyelaraskan karyawan dengan tujuan penting untuk menciptakan budaya tempat kerja yang sukses. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa para karyawan ingin memiliki keterkaitan dengan sesuatu yang lebih besar dan lebih penting daripada diri mereka. Jadi perusahaan perlu menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan, kebermaknaan, dan keinginan memiliki dampak pada diri tiap karyawan. Kenyataannya adalah bahwa beberapa organisasi tidak memiliki tujuan, organisasi lain memiliki tujuan yang tidak menginspirasi karyawan, beberapa organisasi tidak tahu bagaimana mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan cara yang dipahami oleh karyawannya. Para pemimpin, manajer, dan komunikator internal lainnya bertanggung jawab untuk menciptakan rasa tujuan tersebut di antara para karyawan. Caranya dengan berbagi cerita inspiratif, melakukan kegiatan yang mewujudkan tanggung jawab perusahaan, berkontribusi kepada masyarakat, dan berbagi momen pentingggg perusahaan.
Organisasi perlu mendorong umpan balik dari bawah dan keterbukaan mengungkapkan pendapat. Budaya yang paling sehat dan produktif adalah budaya di mana karyawan merasa bebas ketika berbagi pendapat, mengungkapkan kekhawatiran, bertanya, dan menyampaikan kebutuhan mereka. Namun, banyak pengusaha yang mengabaikan pentingnya membuka jalur komunikasi dua arah dan umpan balik dari bawah. Sebaliknya, pemilik malah mengirimkan buletin perusahaan yang tidak memberi kesempatan atau kemampuan bagi karyawan untuk ikut serta dalam membicarakan topik yang krusial. Komunikasi bukan hanya tentang memberi informasi kepada karyawan, tetapi juga tentang mendengarkan mereka. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk mengimplementasikan solusi komunikasi karyawan modern yang memungkinkan Anda menjaga seluruh tempat kerja saling terhubung dan membantu manajer dan pemimpin untuk membuka pintu bagi semua orang agar menyampaikan pendapat.