Mengembangkan Budaya Tempat Kerja yang Positif (5)
Pada bagian ini kita masih membahas bagaimana praktik terbaik dalam memunculkan budaya positif di organisasi. Di bagian sebelumnya kita telah membahas delapan langkah dalam serangkaian tulisan, dan bagian ini adalah kelanjutannya.
Langkah kesembilan, pengusaha perlu menunjukkan pengakuan dan apresiasi. Setelah kebutuhan dasar karyawan Anda terpenuhi, pengakuan yang tulus atas hasil kerja, bakat, dan kontribusi mereka menjadi sangat penting. Pengakuan dapat bersifat formal maupun informal, dan penting untuk menciptakan dinamika tim yang baik di mana rekan-rekan dan pemimpin saling memuji dan merayakan dengan terbuka ketika sebuah prestasi diraih. Tapi, 42% karyawan percaya bahwa pencapaian mereka tidak diperhatikan, dan kurang dari separuh karyawan mengatakan bahwa mereka selalu merasa dihargai di tempat kerja. Perusahaan yang tahu cara menghargai mereka yang aktif berusaha akan menciptakan budaya tempat kerja yang positif jauh lebih baik. Ini akan makin mendorong yang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Organisasi yang membiasakan penghargaan sebagai sesuatu yang harus di publikasikan, kolaboratif, dan terlihat oleh seluruh tempat kerja jauh lebih baik dalam mencontohkan pesan tersebut dan memotivasi karyawannya untuk memberikan yang terbaik. Pertimbangkan untuk membuat saluran komunikasi khusus untuk pengakuan karyawan dan memungkinkan karyawan lain bergabung dalam memberikan ucapan selamat dan pujian.
Selanjutnya adalah fokus pada keberagaman dan inklusi. Anda dapat menciptakan budaya tempat kerja yang positif dan inklusif dengan menyambut individu dari berbagai latar belakang dan menerima perbedaan mereka. Menurut laporan Hays Asia tentang Keberagaman dan Inklusi, perbaikan budaya perusahaan, kepemimpinan, dan inovasi yang lebih besar adalah tiga manfaat utama dari keberagaman di tempat kerja.Namun, agar strategi keberagaman dan inklusi perusahaan berhasil, Anda perlu memiliki strategi komunikasi karyawan yang tepat.
Bagaimana Pemimpin Dapat Berkontribusi dalam Membentuk Budaya Kerja Positif? Pemimpin dalam perusahaan yang sukses dan berkembang hidup dengan budaya mereka setiap hari. Pemimpin tahu bagaimana mengkomunikasikan identitas budaya mereka kepada karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Ketika para pemimpin memiliki pemahaman yang jelas tentang nilai-nilai organisasi dan bagaimana nilai-nilai tersebut mendefinisikan organisasi, mereka jauh lebih mampu menyelaraskan seluruh tempat kerja agar menghidupi nilai-nilai tersebut. Untuk menciptakan budaya tempat kerja positif, para pemimpin harus terbuka dan transparan. Hal ini membutuhkan komunikasi yang berkelanjutan melalui saluran komunikasi resmi dan tidak resmi perusahaan. Berbagi informasi tentang apa yang sedang terjadi tidaklah cukup. Hal ini bahkan lebih penting sekarang ketika banyak organisasi mengalami perubahan yang konstan. Karyawan lebih cenderung merangkul perubahan jika mereka memahami alasan di baliknya. Saat ini, CEO sering kali memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan, membentuk, dan mempromosikan budaya tempat kerja positif melalui percakapan dan interaksi yang sering dengan tenaga kerja. Berikut adalah beberapa cara bagaimana para pemimpin dapat berpartisipasi dalam membentuk budaya tempat kerja yang hebat:
Pertama, pemimpin sebaiknya mengevaluasi cara interaksi saat ini dengan tempat kerja. Mereka sebaiknya menjadi diri yang autentik dan lebih terlibat dalam mendorong karyawan untuk mengungkapkan pendapat.
Kedua, pemimpin sebaiknya memberikan ucapan selamat dan pengakuan kepada mereka yang memberikan dampak terbesar dan yang menunjukkan kebiasaan kerja yang positif.
Ketiga, pemimpin sebaiknya memulai dan mempromosikan dialog melalui saluran komunikasi perusahaan, sehingga nilai-nilai perusahaan diungkapkan dengan jelas dan tetap terpatri dalam benak tiap orang.
Keempat, pemimpin sebaiknya bekerja sama dengan departemen komunikasi internal untuk menciptakan pesan-pesan dan visual yang menginspirasi dan kreatif yang menampilkan nilai-nilai inti perusahaan.