Budaya Organisasi

Pentingnya Komunikasi di Tempat Kerja yang Positif 3

Setelah mengetahui apa saja manfaat adanya komunikasi yang baik di tempat kerja, mari kita simak beberapa hasil riset yang memperlihatkan dampak negatif buruknya komunikasi di tempat kerja. Tapi sebelum melangkah lebih jauh, ternyata hasil dari sebuah laporan besar menunjukkan bahwa setengah dari karyawan memiliki percakapan yang “baik” atau “luar biasa” di tempat kerja. Sementara setengah lainnya menganggap percakapan mereka sebagai “biasa,” “buruk,” atau “sangat buruk.” Survei lain dengan eksekutif, manajer, dan staf junior menemukan bahwa kegagalan komunikasi di tempat kerja memiliki beberapa dampak negatif.

Secara ringkas, sejumlah konsekuensi dari komunikasi yang buruk di tempat kerja antara lain: karyawan merasakan tingkat stres yang lebih tinggi, mendapati kegagalan menyelesaikan proyek, tidak mencapai tujuan kinerja, menghadapi hambatan dalam hal inovasi, dan kehilangan peluang penjualan baru.

Karena komunikasi di tempat kerja memainkan salah satu peran paling penting dalam pengalaman dan kepuasan karyawan, mengatasi tantangan-tantangan terkait komunikasi internal perlu dijadikan salah satu prioritas bisnis yang paling penting. Para pemimpin, manajer, dan komunikator lainnya harus memposisikan diri sebagai mitra bisnis strategis yang penting dalam memastikan kelangsungan bisnis. Bersama dengan teknologi tempat kerja yang tepat, keterampilan dan keahlian komunikasi mereka dapat meningkatkan keterlibatan di tempat kerja.

Berikut ini adalah berbagai tantangan terbesar dalam komunikasi di tempat kerja:

  • Memastikan informasi yang tepat sampai pada karyawan yang tepat pada waktu yang tepat.
  • Mencapai karyawan yang sulit dijangkau, seperti pekerja lapangan dan karyawan yang bekerja dari tempat yang jauh.
  • Berpindah dari komunikasi satu arah dan mengimplementasikan pendekatan komunikasi dua arah.
  • Menyampaikan konten yang sangat ditargetkan berdasarkan audiens target.
  • Menembus kebisingan informasi dan menarik perhatian karyawan.
  • Membangun tempat kerja yang ramah seluler.
  • Mengukur dampak komunikasi di tempat kerja.
  • Menghilangkan kelebihan informasi.
  • Membentuk pekerja yang berpengetahuan.
  • Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi lintas fungsi.
  • Memberdayakan karyawan menjadi duta perusahaan alias brand ambassador.
  • Membuat komunikasi kepemimpinan lebih menarik dan autentik.
  • Memberdayakan manajer agar mudah didekati dan dihubungi oleh tim mereka.
  • Mengelola komunikasi informal antar karyawan.
  • Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari informasi.

Kurangnya akses bagi karyawan untuk mendapat informasi perusahaan yang penting menyebabkan tingkat keterlibatan dan konsumsi konten internal menjadi rendah. Selain itu, sebagian besar organisasi masih belum memiliki cara untuk mengukur seberapa efektif komunikasi di tempat kerja mereka. Mereka tidak memiliki cara untuk mengaitkan upaya komunikasi dengan tujuan dan strategi bisnis yang spesifik. Untungnya, teknologi komunikasi modern saat ini mulai memungkinkan komunikator untuk lebih memahami pengembalian inverstasi di bidang komunikasi internal dan mendapatkan wawasan berharga yang bermanfaat untuk perbaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *