Mengembangkan Kerangka Kerja Kompetensi (1)
Kerangka kerja kompetensi adalah salah satu sub-bahasan yang paling banyak dibicarakan di bidang manajemen sumber daya manusia di saat ini. Kita semua menyadari bahwa ini bukanlah subjek yang baru di bidang SDM.
Selama beberapa dekade terakhir, David McClelland telah membicarakan konsep ini, tepatnya dimulai pada tahun 1973. Tetapi banyak orang yang telah meneliti, mempelajari, dan mendefinisikan apa itu kompetensi. Jadi mari kita lihat beberapa pendasaran yang harus kita pahami sebelum menerapkan konsep (kerangka kerja) manajemen berbasis kompetensi.
Memahami dan Mendefinisikan Kebutuhan
Pertama, jangan membicarakan persoalan ini hanya karena banyak organisasi lain yang telah menerapkan kerangka kerja ini, sedangkan Anda belum. Sebagai praktisi SDM, Anda harus duduk bersama dengan pemimpin bisnis dalam upaya memahami persoalan ini. Apa yang mereka inginkan dari inisiatif ini dan mengapa mereka berpikir bahwa manajemen kompetensi dapat membantu mereka membawa bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi.
Semakin banyak pemimpin masa depan muncul dalam organisasi. Melihat itu, para karyawan ingin memiliki kesempatan memahami apa kekuatan dan kelemahan mereka. Para karyawan menginginkan agar mereka diperkenankan meningkatkan kompetensinya. Supaya mereka dapat merasakan bagaimana rasanya bertumbuh dalam organisasi.
Apa Itu Kerangka Kerja Kompetensi dan Kompetensi?
Kompetensi adalah perpaduan antara keterampilan, pengetahuan, atribut, dan perilaku, yang membantu seorang pekerja memainkan perannya secara efektif dalam organisasi. Anda dapat mengamati dan mengevaluasi setiap kompetensi pekerja yang terdiri dari potensi, kinerja, keterampilan, dan kemauan. Ini akan membantu Anda dalam perekrutan pekerjaan, mempertahankan sumber daya manusia, menyortir staf yang ada, dan melakukan pengembangan.
Kerangka kerja kompetensi adalah alat yang membantu organisasi, di industri manapun, untuk mencapai tujuan yang berkenaan dengan karyawan/tenaga kerja di dalamnya. Dengan kerangka kerja kompetensi, setiap pekerja akan mengetahui perannya. Ketika pekerja memahami nilai, pentingnya, dan kontribusi pekerjaannya, dia akan bersemangat dan menghargai apa yang dia kerjakan. Saat dia merasa melakukan pekerjaan yang luar biasa, dia akan melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien, karena dia meyakini dapat melakukan tugasnya jauh lebih baik dan sekaligus mendapat imbalan darinya.
Beberapa Tips dalam Mengevaluasi Kompetensi
Kompetensi memiliki beberapa unsur di dalamnya, dan Anda perlu menggali informasi berdasarkan unsur-unsur ini.
Potensi –
Itu berarti seberapa banyak seorang pekerja dapat berkembang lebih jauh. Untuk permasalahan ini, ajukan pertanyaan bersifat situasional yang kompleks, dan ketika dia memberi Anda jawaban, Anda dapat mengetahui potensinya.
Kinerja –
Informasi aspek ini akan memberi tahu Anda bagaimana kinerjanya seseorang di pekerjaan sebelumnya. Anda bisa menggali informasi tentang ini dengan memeriksa laporan hasil terakhir, lembar skor, lembar penilaian, penghargaan, bonus, dan perkembangan bakat.