HR Strategic

Mengembangkan Kerangka Kerja Kompetensi (3

Melanjutkan bagian yang kedua, dalam mengembangkan kerangka kerja kompetensi Anda perlu memetakan kompetensi yang diperlukan organisasi.

Pertama adalah Kompetensi Inti-

Anda bisa menganggap ini seperti rumah bagi organisasi. Setiap orang dalam organisasi dituntut memiliki kompetensi fundamental ini. Kompetensi inti harus menjadi sesuatu yang umum bagi semua orang di organisasi, Anda perlu mengidentifikasi 2 atau 3 kompetensi penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di organisasi Anda.

Contoh kompetensi ini bisa berupa kerja tim, inovasi, atau orientasi terhadap pelanggan, yang pada dasarnya kompetensi ini ditarik dari nilai dan filosofi pendirian organisasi dalam contoh ini. Kompetensi ini dapat ditemui di seluruh bagian organisasi dalam semua peran dan jabatan yang diemban setiap orang.

Yang kedua adalah tentang kompetensi kepemimpinan-

Salah satu metodologi yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi kepemimpinan adalah metode ‘BEI’ – yang merupakan singkatan dari behavioral event interview. Ini adalah salah satu metodologi yang sudah terbukti dan telah banyak digunakan oleh sebagian besar profesional yang terlibat dalam praktik manajemen kompetensi ini.

Beberapa orang di organisasi memegang peran dan tanggung jawab kepemimpinan, seperti peran advisor dan manajer, personal yang berada di posisi ini diperlukan untuk memiliki kompetensi kepemimpinan. Contoh yang termasuk kompetensi kepemimpinan antara lain Inovasi, Kewirausahaan, pengambilan keputusan, dan pengambilan resiko.

Yang terakhir adalah tentang kompetensi fungsional-

Metodologi konvensional yang diterapkan untuk memetakan kompetensi fungsional atau kompetensi teknis adalah analisis peran. Metode ini juga memiliki nama analisis pekerjaan. Ini disebut sebagai peran karena kompetensi apapun yang kita coba petakan semuanya berbasis peran, dan oleh karena itu ini disebut analisis peran. Contoh kompetensi fungsional misalnya penganggaran, perencanaan dan manajemen produksi, Jaringan, serta negosiasi.

Pada umumnya, jika Anda menggabungkan ketiga kelompok kompetensi ini pada setiap individu, jumlahnya tidak boleh lebih dari 8 atau 12 item. Jumlah maksimal secara ideal yang bisa dimiliki adalah 12 kompetensi pada setiap individu. Jadi, penting untuk membuatnya tetap dapat dikelola dalam hal jumlah kompetensi; barulah Anda akan melihat hasilnya, dan barulah Anda akan melihat apresiasi dari karyawan.

Membuat Kamus Kompetensi

Mari kita lanjutkan proses ini; bagaimana kita membuat kamus atau apa yang perlu diperhatikan saat membuat kamus.

Pertama adalah memahami apa itu kamus. Kamus ini bermakna sebagai dokumen referensi standar bagi setiap karyawan dalam memahami kompetensi. Setiap kompetensi harus memiliki kamus.
Misalkan mendefinisikan komunikasi sebagai salah satu kompetensi yang merupakan bagian dari kompetensi kepemimpinan. Ketika Anda mendefinisikannya, Anda mungkin membangunnya dengan pemahaman Anda tentang apa itu komunikasi. Tetapi terdapat komunikasi sebagai kompetensi yang berlaku untuk seorang supervisor di tingkat produksi, seorang manajer umum, dan seseorang yang menangani bisnis keseluruhan. Bagaimana Anda mendefinisikan indikator perilaku yang Anda harap akan ditunjukkan oleh ketiga peran tersebut?

~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *