Kompetensi SDM

Mendengarkan Secara Pasif atau Aktif

Mendengarkan adalah keterampilan softskill yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam komunikasi antar manusia. Ini bukan hanya tentang mendengar suara, tetapi juga tentang memahami makna yang terkandung dalam pesan.

Mendengarkan membantu kita memahami perspektif orang lain, membangun empati, dan menjembatani kesalahpahaman. Mendengarkan juga menunjukkan rasa hormat, perhatian, dan kepedulian terhadap orang lain, yang pada gilirannya memperkuat hubungan.

Mendengarkan dengan cermat membantu kita memahami informasi dengan lebih baik, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Selain itu, dalam lingkungan tim, mendengarkan adalah kunci untuk kolaborasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang efektif. Sedangkan dalam kepemimpinan, pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik. Mereka mampu memahami kebutuhan tim, memberikan arahan yang tepat, dan memotivasi anggota tim.

Terdapat dua gaya mendengarkan yang penting dalam proses kolaborasi. Gaya pertama adalah mendengarkan dengan tenang (Quiet Listening)

Mendengarkan dengan tenang berarti mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa memberikan komentar atau interupsi. Fokusnya adalah pada memahami perspektif orang lain secara utuh, tanpa menghakimi atau menambahkan opini pribadi.

Mendengarkan dengan tenang sangat bermanfaat bila Anda ingin membangun kepercayaan. Mendengarkan dengan tenang menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat orang lain dan ingin memahami mereka dengan baik. Kemudian, dengan fokus pada apa yang dikatakan orang lain, Anda dapat memperoleh lebih banyak informasi dan memahami sudut pandang mereka secara lebih mendalam. Gaya ini membuat orang lain merasa dihargai. Ketika seseorang merasa didengarkan dengan tenang, mereka akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk berbagi ide-ide mereka.

Gaya berikutnya adalah mendengarkan dengan lantang (Loud Listening) atau mendengarkan secara aktif. Mendengarkan dengan lantang berarti mendengarkan dengan aktif, memberikan tanggapan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik. Fokusnya adalah pada memastikan bahwa Anda memahami apa yang dikatakan orang lain dan memberikan klarifikasi jika diperlukan.
Manfaat pertama mendengarkan secara aktif adalah memastikan pemahaman yang sama. Dengan memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan, Anda dapat memastikan bahwa Anda memahami apa yang dimaksudkan oleh orang lain. Selain itu, mendengarkan dengan lantang membuat diskusi lebih interaktif dan membantu semua orang untuk terlibat. Ini juga membantu orang lain untuk mengartikulasikan ide-ide mereka. Dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik, Anda dapat membantu orang lain untuk mengartikulasikan ide-ide mereka dengan lebih jelas.

Kapan kita menggunakan dua macam gaya ini? Gunakan gaya mendengarkan dengan tenang ketika Anda ingin memahami perspektif orang lain secara mendalam, terutama ketika mereka sedang berbagi informasi penting atau perasaan pribadi. Sebaliknya, gunakan gaya mendengarkan secara aktif ketika Anda ingin memastikan pemahaman yang sama, mendorong diskusi yang interaktif, atau membantu orang lain untuk mengartikulasikan ide-ide mereka.

Kedua gaya mendengarkan ini penting dalam proses kolaboratif. Mendengarkan dengan tenang membantu membangun kepercayaan dan memperoleh informasi yang lebih lengkap, sementara mendengarkan dengan lantang memastikan pemahaman yang sama dan mendorong diskusi yang interaktif. Pemimpin yang efektif harus mampu menggunakan kedua gaya ini secara fleksibel, tergantung pada situasi dan kebutuhan tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *