Kompetensi SDM

Siklus Reflektif Gibbs bag 1

Siklus Reflektif Gibbs dapat digunakan untuk membantu Anda belajar dari pengalaman.

Pengalaman telah membentuk jati diri Anda. Namun, sayangnya pengalaman pribadi itu seringkali terlupakan seiring waktu. Anda perlu merenungkan beberapa pengalaman terpenting untuk membentuk teori, aturan, dan prinsip yang akan membuat Anda lebih baik dalam pekerjaan.

Siklus Reflektif Gibbs adalah proses enam tahap sederhana yang dapat membantu merenungkan pengalaman Anda di tempat kerja. Anda akan mempelajari apa yang sudah berjalan dengan baik, serta apa yang bisa berjalan lebih baik, dan menyusun rencana tindakan untuk meminimalkan berbagai kelemahan.

Latar Belakang

Model ini pertama kali dijelaskan oleh Profesor Graham Gibbs dalam bukunya tahun 1998, Learning by Doing: A Guide to Teaching and Learning Methods.

Teori ini sebagian terinspirasi oleh Siklus Belajar Kolb, yang ternyata terinspirasi oleh karya Kurt Lewin .

Penjelasan Siklus Reflektif Gibbs

Model ini berupa proses refleksi kritis enam langkah. Kesemuanya sesuai untuk mempelajari pengalaman dari waktu ke waktu. Model ini terdiri dari enam langkah:

Tiga langkah pertama berfokus pada kejadian selama pengalaman yang dianalisis. Tiga langkah terakhir berfokus pada bagaimana Anda dapat memanfaatkan pengalaman itu agar Anda bisa mengantisipasi situasi serupa di masa depan yang akan Anda hadapi.

Rangkaian proses ini merupakan keterampilan karir yang bermanfaat untuk dipelajari. Anda dapat menggunakannya untuk mengevaluasi kinerja di lingkungan profesi Anda, tetapi ini juga merupakan model yang bagus untuk digunakan jika Anda melatih bawahan atau kolega untuk meningkatkan keterampilan mereka di bidang tertentu.

Langkah 1: Deskripsi

Pada tahap ini, Anda cukup menggambarkan apa yang terjadi. Untuk melakukan ini, Anda memberikan deskripsi faktual tentang apa yang terjadi – jangan menarik kesimpulan macam-macam, Anda akan melakukannya nanti. Langkah ini bertujuan untuk memunculkan peristiwa dan memberikan beberapa konteks, sehingga Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman tersebut. Pertanyaan yang dapat membantu meliputi:

  • Apa yang terjadi?
  • Kapan dan di mana itu terjadi?
  • Mengapa Anda ada di sana?
  • Apa yang Anda lakukan?
  • Bagaimana reaksi orang lain?
  • Pada akhirnya apa yang terjadi?

Langkah 2: Perasaan

Pada langkah ini, Anda menggambarkan perasaan yang Anda rasakan mengenai pengalaman tersebut. Anda tidak boleh mencoba menilai atau mengevaluasi perasaan Anda, cukup nyatakan apa adanya. Perasaan Anda terhadap orang lain juga bisa disertakan di sini. Pertanyaan yang dapat membantu meliputi:

  • Bagaimana perasaan Anda sebelum, selama, dan setelah pengalaman itu?
  • Menurut Anda apa yang dirasakan orang lain selama pengalaman itu?
  • Bagaimana perasaan Anda tentang pengalaman itu sekarang?
  • Bagaimana menurut Anda perasaan orang lain tentang pengalaman itu sekarang?

bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *