Kompetensi SDM

Tahapan Motivasi Monroe bag 2 – Perhatian, Kebutuhan, Solusi 

Motivated Sequence Monroe adalah proses untuk menyusun presentasi atau pidato yang tidak menjemukan bagi audiens.

Alan H. Monroe adalah seorang profesor Komunikasi di universitas Purdue, dan didukung oleh ilmu psikologi, ia menyampaikan konsep Motivated Sequence pada tahun 1930-an untuk membantu orang-orang menciptakan argumen yang menarik dan persuasif dalam 5 langkah.

Teori tahapan motivasi ini mendapatkan sambutan hangat karena dengan menerapkan cara ini akan dapat memotivasi dan mengilhami audiens untuk peduli dengan apa yang kita bicarakan. Tahapan motivasi Monroe secara luas digunakan untuk menyusun presentasi dan pidato demi mendapatkan dampak maksimal.

Langkah 1: Perhatian

Dapatkan perhatian audiens Anda menggunakan penarik perhatian. Terdapat sejumlah penarik perhatian yang bisa Anda pilih untuk digunakan:

  • Ceritakan kisah dramatis
  • Ajukan pertanyaan
  • Buat pernyataan yang mengejutkan
  • Gunakan data statistik yang mengejutkan

Pada tahap ini gunakanlah imajinasi. Anda pada dasarnya mencari cara untuk membuat audiens duduk dan memperhatikan. Buat audiens menyadari bahwa Anda memiliki sesuatu yang sangat menarik untuk dikatakan.

Pada umumnya orang memiliki rentang perhatian yang sangat pendek, jadi begitu Anda mendapatkan perhatian mereka, Anda harus segera move on.

Perhatikan bahwa langkah menarik perhatian ini tidak sepenuhnya menggantikan pengantar presentasi, melainkan bagian dari pengantar. Anda masih perlu membangun kredibilitas tentang mengapa Anda berbicara kepada mereka, menyatakan tujuan Anda , dan memberi tahu audiens apa yang diharapkan.

Langkah 2: Tetapkan Kebutuhan

Dalam langkah ini Anda perlu meyakinkan audiens bahwa ada masalah. Pada langkah 1 Anda menarik perhatian audiens. Sekarang Anda perlu mempertahankannya, jadi nyatakan masalahnya dengan jelas, dan dukung ini dengan memunculkan rasa urgensi.

Apa yang Anda coba lakukan di sini adalah menciptakan rasa ketidakpuasan, atau ketidaknyamanan. Ini akan mengarahkan anggota audiens untuk mencari solusi, atau resolusi. Anda dapat menciptakan ketidaknyamanan ini dengan menyatakan dengan jelas masalah atau peluangnya.

Pastikan untuk mencakup poin-poin berikut:

  • Perkuat setiap pernyataan yang Anda buat dengan menggunakan statistik atau bukti lainnya.
  • Tunjukkan konsekuensi bila mempertahankan berbagai hal sebagaimana adanya dan tidak mengadakan perubahan.
  • Tunjukkan bagaimana masalah tersebut berdampak langsung pada audiens. Apakah itu berdampak pada kesehatan, kebahagiaan, keamanan, pekerjaan.

Pada dasarnya, dalam langkah ini kita melukiskan gambaran yang benar-benar membuat audiens memahami dan merasakan perlunya perubahan. Pada akhir langkah ini, audiens harus siap dan ingin mendengar solusi atau rekomendasi dari Anda.

Hingga langkah ini Anda telah menciptakan kebutuhan. Audiens memahami masalah dan dampaknya, dan MEMBUTUHKAN solusi.

Langkah 3: Puaskan Kebutuhan

Setelah Anda menciptakan keinginan dan urgensi pada audiens untuk ingin memecahkan masalah, saatnya untuk mempelajari inti presentasi, dan menawarkan solusi kepada mereka.

bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *