Leadership

Dalam Kekuasaan, Jagalah Tangan Anda Selalu Bersih 3

Dalam sebuah cerita fabel dikisahkan, terdapat seekor monyet dan kucing yang bergaul akrab, keduanya memiliki tuan yang sama. Mereka nakal dan suka bermain, mereka selalu menimpakan segala kekacauan yang mereka ciptakan di rumah pada peristiwa alam.
Suatu hari, saat musim dingin, mereka duduk di dekat api dapur, tempat seorang juru masak menyiapkan kacang panggang yang harum. Aroma minyaknya memikat monyet. Tiba-tiba monyet mengungkapkan kekagumannya pada cakar tajam yang dimiliki kucing.

Dengan licik, si monyet yang bernama Pug berbicara pada kucing Tom. Dia mengusulkan untuk berbagi kacang panggang dengan bantuan cakar Tom. Tom setuju, dan Pug meminta bantuan Tom untuk mencuri kacang panggang. Setelah mendapatkan kacang itu, Pug segera meraih benda yang ada di kaki Tom, mengambil kacang panggang tersebut, dan segera memakannya. Namun, saat itulah si juru masak muncul tiba-tiba. Keduanya ketakutan dan berlari menjauh, tetapi Tom merasa jengkel karena kacang yang ia dapat diambil semua oleh Pug.

Sementara Tom menderita, Pug menikmati kacang panggang yang dicuri dengan perasaan puas. Kisah ini diambil dari karya Jean de La Fontaine, seorang penulis terkenal dari abad ke-17.

Gunakan tangan orang lain bila menangani urusan yang berpotensi mengotori citra diri. Seperti dalam cerita Monyet yang menggunakan cakar Kucing untuk mengambil kacang dari api tanpa melukai dirinya, begitu pula, jika ada tugas yang tidak enak atau tidak populer yang harus dilakukan, dan terlalu berisiko jika Anda yang melakukannya sendiri, Anda butuh bantuan “tangan” orang lain. Orang inilah yang akan melakukan pekerjaan yang kotor atau berbahaya untuk Anda. Mereka akan mengambil apa yang Anda butuhkan, mungkin menyakiti siapa yang perlu disakiti, sementara Anda tetap tidak terlibat secara langsung. Biarkan orang lain menjadi “pelaksana” yang menghadapi kesulitan, sementara Anda hanya membawa kebahagiaan dan berita baik.

Ada dua cara menggunakan “cakar kucing”: pertama, untuk menjaga citra diri, dan kedua, untuk menghemat energi dan usaha. Khususnya dalam situasi yang terakhir, Anda harus merencanakan langkah-langkah dengan cermat sebelumnya. Anda perlu menyadari bahwa langkah mundur sesaat bisa menghasilkan lompatan besar ke depan. Jika Anda sedang lelah dan memerlukan waktu untuk pulih, seringkali bermanfaat untuk menggunakan orang-orang di sekitar Anda sebagai “perisai” untuk menyembunyikan niat Anda, dan meminta bantuan mereka dalam melakukan pekerjaan Anda. Cari individu yang lebih kuat dan memiliki musuh yang sama dengan Anda (meskipun mungkin karena alasan yang berbeda). Kemudian, manfaatkan kekuatan mereka yang lebih besar untuk memberikan pukulan yang akan memakan banyak energi, terutama karena Anda dalam posisi yang lemah. Anda bahkan bisa dengan hati-hati mendorong mereka agar berkonflik dengan musuh bersama. Selalu cari individu yang sangat agresif sebagai “cakar kucing” yang potensial—mereka cenderung lebih bersedia terlibat dalam pertempuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *