Leadership

Hukum Pewarisan dalam Kepemimpinan 1

Sesuatu yang akan selalu dikenang dari seorang pemimpin terlihat saat suksesi. Pada tahun 1997, salah satu pemimpin bisnis terbaik meninggal dunia. Namanya adalah Roberto Goizueta, dia adalah pemimpin eksekutif The Coca-Cola Company.

Dalam pidato yang dia sampaikan kepada klub eksekutif Chicago beberapa bulan sebelum meninggal, Goizueta mengatakan, “Sejuta jam yang lalu, kehidupan manusia muncul di bumi. Sejuta menit yang lalu, Kekristenan muncul. Sejuta detik yang lalu, The Beatles tampil di ‘The Ed Sullivan Show.’ Sejuta Coca-Cola yang lalu adalah hasil di pagi kemarin. Dan pertanyaan yang perlu kami ajukan sekarang adalah, apa yang harus kita lakukan untuk membuat sejuta Coca-Cola di pagi ini?” Ini menyiratkan betapa cepat perubahan dan kita dituntut selalu berkembang mengikutinya.

Membuat Coca-Cola menjadi perusahaan terbaik adalah pencarian seumur hidup Goizueta, yang masih dikejarnya dengan tekun ketika tiba-tiba dan tidak terduga meninggal. Perusahaan yang kehilangan seorang CEO seringkali mengalami kekacauan, terutama jika kepergiannya disebabkan oleh kematian yang tidak terduga, seperti Goizueta.

Tidak lama sebelum kematiannya, Goizueta mengatakan dalam wawancara dengan Atlanta Journal-Constitution bahwa, “pensiun bukan hal yang pernah saya pikirkan. Selama saya merasa bahagia, memiliki energi yang diperlukan, tidak menghalangi orang lain untuk berprestasi, dan selama dewan ingin saya bertahan, saya akan bertahan.” Beberapa bulan setelah wawancara tersebut, dia didiagnosis menderita kanker. Enam minggu kemudian, dia meninggal.

Setelah kematian Goizueta, mantan Presiden Jimmy Carter memuji, “Mungkin tidak ada pemimpin perusahaan lain dalam zaman modern yang bisa memperlihatkan keindahan American Dream. Dia percaya bahwa di Amerika, segala sesuatu mungkin. Dia mewujudkan mimpi itu. Dan berkat keterampilan kepemimpinan luar biasanya, dia membantu ribuan orang lain mewujudkan impian mereka juga.”

Warisan yang ditinggalkan Goizueta kepada perusahaan sungguh luar biasa. Ketika dia mengambil alih Coca-Cola pada tahun 1981, nilai perusahaan tersebut hanya $4 miliar. Di bawah kepemimpinan Goizueta, nilainya meningkat menjadi $15 miliar. Itu merupakan peningkatan nilai lebih dari 3.5 persen! Coca-Cola menjadi perusahaan terkaya kedua di Amerika, di atas perusahaan otomotif, perusahaan minyak, Microsoft, Wal-Mart, dan yang lainnya. Satu-satunya perusahaan yang lebih berharga adalah General Electric. Banyak pemegang saham Coca-Cola menjadi jutawan berkali-kali lipat. Universitas Emory di Atlanta, yang memiliki saham Coca-Cola dalam jumlah besar, sekarang memiliki dana hibah yang sebanding dengan Harvard.

Namun, nilai saham tinggi bukanlah hal terpenting yang diberikan Goizueta kepada Coca-Cola. Yang lebih penting adalah cara dia menjalani hukum pewarisan. Ketika kematian CEO itu diumumkan, tidak ada kepanikan di antara pemegang saham Coca-Cola. Analis Paine Webber, Emanuel Goldman, mengatakan bahwa Goizueta telah mempersiapkan bagaimana perusahaan seandainya dia tidak ada dengan cara terbaik yang belum pernah ada.

Bagaimana dia melakukannya? Pertama, dengan membuat perusahaan sekuat mungkin. Kedua, dengan mempersiapkan seorang penerus untuk posisi teratas yang bernama Douglas Ivester.

Lebih lanjut kita akan membahasnya di bagian berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *