Leadership

Kunci Sukses Hubert Joly di Best Buy 2

Joly membahas konsep “keajaiban manusia” yang menjadi landasan penting dalam kepemimpinan dan transformasi di Best Buy. Joly menjelaskan bahwa keajaiban manusia terjadi ketika karyawan secara sukarela melakukan sesuatu untuk satu sama lain dan untuk pelanggan tanpa ada perintah yang mengarahkan mereka. Ini adalah tentang memberikan pelayanan yang tulus dan empati, melebihi tuntutan tugas rutin.

Sebagai contoh, Joly membagikan kisah tentang seorang anak kecil yang datang ke toko Best Buy dengan dinosaurus mainannya yang rusak. Anak itu tidak meminta dinosaurus baru, melainkan ingin dinosaurusnya diperbaiki. Dua karyawan Best Buy dengan kepekaan yang tinggi mengambil inisiatif untuk “mengoperasi” dinosaurus tersebut di belakang meja kasir, dengan penuh perhatian dan kecermatan. Mereka bukannya mengganti dinosaurus yang sakit dengan yang baru, tetapi menuruti keinginan si anak menyembuhkan mainannya. Ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi anak dan ibunya.

Joly menekankan bahwa keajaiban manusia tidak muncul dari prosedur operasional standar atau instruksi dari atasan, melainkan dari hati dan empati karyawan yang ingin memberikan yang terbaik bagi orang lain. Ini mencerminkan pendekatan kepemimpinan yang manusiawi, di mana pemimpin menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai, didengar, dan didorong untuk memberikan kontribusi yang berarti.

Pendekatan ini juga mencakup konsep “Aturan Emas” di mana pemimpin harusnya membantu karyawan menghubungkan motivasi pribadi mereka dengan pekerjaan, menciptakan lingkungan kerja yang manusiawi dan penuh empati. Joly menekankan pentingnya mengenal setiap individu sebagai manusia, menghormati impian dan aspirasi mereka, dan membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka.

“Saya terlihat, maka saya ada” mencerminkan pentingnya pengakuan dan penghargaan terhadap setiap individu dalam lingkungan kerja. Dalam konteks kepemimpinan, pengetahuan atas apa yang memotivasi dan menginspirasi setiap karyawan menjadi kunci utama dalam menciptakan budaya kerja yang inklusif dan berdaya.

Pendekatan yang manusiawi dan penuh empati dalam kepemimpinan diperkuat dengan kisah seorang manajer umum toko di Boston yang menuliskan sebuah pertanyaan sederhana namun bermakna di dinding ruang istirahat yang ditujukan untuk setiap karyawan: “Apa impian Anda, di Best Buy? Apa impian Anda di luar kamar tidur?” Tindakan ini mencerminkan kesadaran akan keunikan dan impian setiap individu, serta komitmen untuk membantu mereka meraih tujuan dan aspirasi pribadi mereka.

Dengan fokus pada hubungan manusia yang sejati dan pendekatan kepemimpinan yang berpusat pada keberagaman individu, Best Buy berhasil menciptakan budaya kerja yang penuh keajaiban manusia. Konsep ini bisa diterapkan terlepas seberapa besar suatu perusahaan. Melalui kisah-kisah seperti ini, Joly membuktikan bahwa dalam dunia bisnis yang terus berubah, keajaiban manusia dan kepemimpinan yang manusiawi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dan membangun hubungan yang berkelanjutan antara karyawan, pelanggan, dan perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *