Memotivasi Diri dengan Mengerasi Diri Sendiri
Semakin keras Anda pada diri sendiri, semakin mudah hidup Anda. Atau, seperti yang dikatakan oleh para tentara, “semakin banyak kamu berusaha dalam latihan perang, semakin sedikit kamu berdarah dalam peperangan sesungguhnya.”
Terdapat sebuah film yang menampilkan tokoh utama Coach Carter dan mengangkat kisah nyata perjuangan pemain basket SMA Richmond. Film ini disutradarai oleh Thomas Carter dan dibintangi oleh Samuel L. Jackson sebagai Coach Ken Carter.
Dalam film ini, Coach Carter memimpin tim basket SMA Richmond yang memiliki berbagai masalah pribadi dan kehidupan yang sulit. Untuk mengubah nasib tim dan pemainnya, Coach Carter menerapkan disiplin ketat, termasuk aturan-aturan keras terkait dengan permainan basket, akademis, dan perilaku di luar lapangan.
Digambarkan dalam film, para pemain diharuskan berlari ratusan kali mengelilingi lapangan, push up ratusan kali, dan sebagainya. Singkatnya semua aktifitas pemain saat melakukan permainan bola basket harus dilakukan berulang kali dalam jumlah yang ekstrim. Tuntutan akademis juga ditingkatkan melebihi kebiasaan yang sebelumnya.
Latihan keras yang intens dan disiplin ketat tersebut awalnya menuai tentangan dari beberapa pihak, termasuk orang tua pemain dan sebagian besar siswa. Namun, Coach Carter tidak berubah dan tetap teguh pada prinsipnya bahwa latihan keras, kedisiplinan, dan pendidikan adalah kunci kesuksesan, baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Saat melakukan pertandingan yang sesungguhnya, para pemain mulai merasakan manfaat latihan yang menurut mereka terlalu berat tersebut. Ketika di saat-saat akhir pertandingan, lawan sudah merasa kelelahan tapi tim Richmond masih merasa lebih bugar karena mereka terbiasa melakukan permainan yang lebih berat. Pemain lawan tidak bisa mengimbangi kecepatan permainan tim Richmond.
Kesuksesan akhirnya datang ketika tim berhasil mencapai turnamen basket nasional dan meraih keberhasilan yang luar biasa. Mereka tidak hanya menjadi pemenang di lapangan basket, tetapi juga meraih kesuksesan dalam pendidikan dan kehidupan pribadi masing-masing.
Pelajaran yang diajarkan kisah di atas sangat sayang bila dilupakan. Setiap kali Anda takut akan sesuatu yang akan datang, carilah cara untuk melakukan sesuatu yang bahkan lebih sulit atau lebih menakutkan. Setelah Anda melakukan hal yang lebih sulit, hal nyata yang datang kemudian menjadi menyenangkan.
Petinju besar Muhammad Ali biasa menggunakan prinsip ini dalam memilih beberapa lawan latihannya. Dia memastikan bahwa rekan latihan yang dia pilih sebelum pertandingan lebih baik daripada petinju yang akan dia hadapi dalam pertarungan sebenarnya. Mereka mungkin tidak selalu lebih baik secara keseluruhan, Tapi dia menemukan rekan latihan yang setidaknya lebih baik dalam satu atau dua aspek tertentu daripada lawannya yang akan datang. Setelah menghadapi mereka, dia tahu saat memulai setiap pertarungan bahwa dia sudah pernah melawan keterampilan itu dan memenangkannya.
Akan selalu ada cara “menciptakan” pertempuran yang lebih besar daripada yang harus Anda hadapi. Jika Anda harus melakukan presentasi di depan seseorang yang membuat Anda takut, Anda selalu bisa latihan terlebih dahulu di depan seseorang yang lebih menakutkan. JikaAnda memiliki sesuatu yang sulit dilakukan dan ragu melakukannya, pilihlah sesuatu yang bahkan lebih sulit dan lakukan itu terlebih dahulu.
Lalu lihatlah apa yang terjadi pada motivasi Anda saat menghadapi tantangan “yang sesungguhnya”.