Buatlah Rekam Jejak
Bukan apa yang kita lakukan yang membuat kita lelah, melainkan apa yang tidak kita lakukan. Pekerjaan yang tidak kita selesaikan adalah penyebab terbesar kelelahan kita.
Suatu hari seorang motivator baru saja memberikan seminar di sebuah perusahaan, dan sebelum motivator itu meninggalkan lokasi, seorang pria tua yang berusia sekitar enam puluh tahunan berjalan mendekati si motivator.
“Masalah saya,” kata si orang tua, “saya sepertinya tidak pernah menyelesaikan apapun yang saya lakukan. Saya selalu memulai bermacam hal, proyek ini dan itu, tetapi saya tidak pernah menyelesaikannya. Saya selalu beralih ke urusan lain sebelum urusan yang sebelumnya selesai.”
Lalu orang tua itu bertanya apakah sang motivator bisa memberikan beberapa afirmasi yang mungkin mengubah sistem kepercayaannya. Dia melihat masalah ini sebagai masalah keyakinan. Karena dia tidak percaya bahwa dia adalah seorang penyelesai yang baik, maka dia akhirnya tidak menyelesaikan segala hal yang ia kerjakan. Jadi, orang tua itu menginginkan sebuah kata atau frasa ajaib yang bisa dikatakan berulang-ulang yang diharapkan bisa mencuci otaknya agar dirinya menjelma jadi sosok yang berbeda.
“Apakah Anda pikir afirmasi adalah yang Anda butuhkan?” sang motivator mengajukan pertanyaan. “Jika Anda harus belajar cara menggunakan komputer, bisakah Anda melakukannya dengan hanya rebahan atau duduk merenung dan mengulang-ulang afirmasi, ‘Saya tahu cara menggunakan komputer. Saya paling hebat dalam menggunakan komputer. Saya ahli dalam urusan komputer’?”
Orang tua itu mengakui bahwa afirmasi tidak akan berpengaruh pada kemampuannya menggunakan komputer.
“Cara terbaik untuk mengubah sistem kepercayaan Anda adalah dengan mengubah kebenaran tentang diri Anda,” kata sang motivator. “Kita akan lebih cepat mempercayai kebenaran daripada afirmasi palsu. Agar Anda percaya bahwa Anda adalah seorang penyelesai yang baik, Anda harus memulai dengan membuat rekam jejak pekerjaan yang telah terselesaikan.”
Orang tua itu mengikuti saran sang motivator dengan antusias. Dia membeli buku catatan dan di bagian depan ia tulis “catatan penyelesaian.” Setiap hari, dia menetapkan sebuah targetan kecil dan menyelesaikannya. Jika di masa lalu dia sedang menyapu halaman depan rumahnya dan meninggalkannya sama sekali ketika telepon berdering, sekarang dia mengabaikan dering telepon sehingga dia bisa menyelesaikan pekerjaannya. Hal itu lalu dincatat di bukunya. Semakin banyak hal yang dia tulis, semakin dirinya percaya bahwa dia benar-benar menjadi seorang penyelesai. Dan dia memiliki buku catatan sebagai buktinya.
Bandingkan mana keyakinan yang lebih kuat bila hanya dibentuk oleh afirmasi.
Dia bisa membisikkan pada dirinya sendiri sepanjang malam, “Saya adalah seorang penyelesai yang hebat,” tetapi benaknya lebih tahu yang sebenarnya. Benaknya akan berkata, “Bukan, kamu bukan seorang penyelesai.”
Berhentilah resah terlalu memikirkan tentang diri Anda. Mulailah membangun rekam jejak yang membuktikan bahwa Anda bisa memotivasi diri untuk melakukan apapun yang Anda inginkan.