Rekrutmen berdasarkan Pemahaman Personal
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat keterlibatan anggota tim telah menjadi aspek penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Anggota tim di sebuah perusahaan yang mendorong karyawannya untuk mengejar minat mereka dan menempatkan mereka pada posisi sukses dapat lebih menguntungkan bagi organisasi. Perusahaan yang berinvestasi pada kesuksesan dan mendukung pertumbuhan profesional anggota timnya, cenderung melihat para pekerja tersebut berusaha untuk membuat perusahaan sukses.
Hasilnya, anggota tim perusahaan menyelaraskan tujuannya dengan organisasi. Dengan berfokus pada pemahaman personal pada proses rekrutmen dan menerapkan model kepemimpinan yang melayani, perusahaan dapat mendapat keuntungan yang lebih baik melalui keterlibatan anggota tim.
Rekrutmen yang Berdasar Pemahaman Personal
Penting untuk memiliki identifikasi yang jelas tentang peran dan tanggung jawab yang dibutuhkan sebuah posisi sebelum memulai proses perekrutan. Selama proses perekrutan, carilah anggota tim yang cocok untuk peran tersebut tetapi juga memiliki karakteristik yang akan membawa kesuksesan bagi tim dan organisasi.
Setiap anggota tim memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Tugas HRD adalah menemukan orang yang bisa memaksimalkan kekuatan tim, dan menjadi rekan bagi anggota tim yang dapat membantu mereka saat mengatasi kelemahannya.
Setelah seseorang menjadi bagian dari tim, manajer harus menyadari tujuan individu orang tersebut. Dengan menyiapkan pertemuan mingguan / dua mingguan untuk membahas keberhasilan, tantangan, dan bidang pertumbuhan manajer akan mengetahui dan memahami alasan di balik tujuan jangka pendek dan jangka panjang anggota tim.
Setelah manajer memahami anggota tim mereka pada tingkat pribadi, mereka dapat menyesuaikan ambisi mereka dengan potensi peluang pertumbuhan, yang meningkatkan tingkat kepuasan mereka terhadap perusahaan.
Kepemimpinan yang Melayani
Perwujudan kepemimpinan ini adalah ketika seorang manajer memiliki tujuan mendukung tim mereka. Bentuk kepemimpinan ini meningkatkan moral anggota tim. Kepuasan anggota tim yang tinggi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
Pimpinan harus mampu menghilangkan rintangan atau hambatan yang menghalangi anggota timnya untuk berhasil. Karena setiap anggota tim memiliki perbedaan dalam bekerja, maka tidak ada patokan umum yang dapat digunakan manajer.
Manajer harus menemukan titik keseimbangan transparansi informasi, memahami gaya komunikasi anggota tim, pendekatan yang tepat untuk merangsang umpan balik, cara memberi penghargaan dengan nyaman, dan faktor lainnya.
Keterlibatan Dapat Membuat Anggota Tim Lebih Baik
Meskipun hasil kuantitas adalah penentu kesuksesan perusahaan, perusahaan yang lebih menghargai angka kuantitas daripada anggota timnya sering kali memiliki tingkat kelelahan yang lebih tinggi. Begitu seorang anggota tim merasa kelelahan, dia kemungkinan besar akan meninggalkan organisasi atau tetap bekerja tanpa keikhlasan. Setiap anggota tim memiliki pengetahuan institusional yang berharga tentang bisnis dan pelanggannya,, dan jika potensi itu tidak dioptimalkan, sering kali berdampak negatif pada keuntungan.
Memberi anggota tim peluang pengembangan profesional menanamkan rasa kepercayaan dan komitmen. Sehingga staf merasa bahwa perusahaan sudah berinvestasi di dalam dirinya. Sebagai imbalannya, mereka menyelaraskan diri dan mendukung tujuan organisasi. Ketika seorang anggota tim merasa kelebihannya lebih dihargai daripada kelemahannya dan ambisi karier staf tersebut berkembang, ia cenderung memiliki masa jabatan yang lebih lama di organisasi. Perusahaan yang mempertahankan tenaga kerjanya dapat menstabilkan operasi mereka dengan tingkat pengalaman dan pengetahuan yang tinggi dari para anggota timnya.
Anggota tim yang merasa perusahaan bekerja dengan mereka, atau bahkan untuk mereka, pada gilirannya akan berkinerja lebih baik.