Resensi Buku

Berlagak Bodoh untuk Membodohi Orangg Lain (2)

Kisah di bagian pertama tulisan ini memperlihatkan keberhasilan strategi menampakkan kebodohan atau kepoloasan di hadapan orang. Arnold dan Slack berhasil melakukan penipuan yang luar biasa tanpa menggunakan insinyur palsu atau menyuap Tiffany. Semua ahli yang terlibat dalam penipuan ini adalah orang-orang yang sebenarnya. Mereka semua dengan tulus mempercayai adanya tambang dan nilai permata yang fantastis. Yang membuat para investor culas itu terperdaya adalah Arnold dan Slack sendiri. Kedua pria ini terlihat polos dan naif sehingga tidak seorang pun bisa mempercayai bahwa mereka mampu melakukan penipuan sebesar itu.
Cara kerja penipuan ini cukup sederhana. Beberapa bulan sebelum Arnold dan Slack mengumumkan “penemuan” tambang berlian, mereka pergi ke Eropa dan membeli beberapa permata asli seharga sekitar $12.000 dengan uang yang mereka kumpulkan sebagai penambang emas. Mereka kemudian memasukkan permata-permata ini ke dalam “tambang” yang digali oleh ahli pertama dan dibawa ke San Francisco. Para penilai permata, termasuk Tiffany sendiri, terperdaya oleh keindahan permata tersebut dan menganggap nilainya terlalu tinggi.
Ralston memberi para pencari tambang sejumlah uang sebesar $100.000 sebagai jaminan. Mereka lalu pergi ke Amsterdam dan membeli karung-karung permata yang belum dipotong sebelum ke San Francisco. Untuk kali kedua mereka memasukkan permata ke dalam tambang, sehingga terdapat lebih banyak permata yang bisa ditemukan.
Tapi keberhasilan penipuan ini tidak hanya bergantung pada trik semacam itu, juga pada peran yang sempurna yang dimainkan oleh Arnold dan Slack. Selama perjalanan mereka ke New York, di mana mereka bertemu dengan orang-orang kaya dan berpengaruh, mereka berperan sebagai orang kampung yang lugu. Mereka mengenakan pakaian yang terlalu kecil dan bertingkah seolah-olah takjub dan tidak percaya dengan apa pun yang mereka lihat di kota besar. Tidak ada yang percaya bahwa dua orang bodoh seperti mereka bisa menipu para pengusaha licik dan yang tidak bermoral pada saat itu.
Ketika Harpending, Ralston, dan bahkan Rothschild percaya adanya tambang tersebut, siapa pun yang meragukannya berarti juga meragukan kecerdasan para pengusaha sukses ini. Setelah peristiwa ini, reputasi Harpending hancur dan tidak pernah pulih kembali. Slack mengambil uangnya dan menghilang tanpa jejak. Arnold kembali ke Kentucky. Ia menggunakan uang itu untuk memperluas lahan pertaniannya dan membuka bank sendiri. Bagaimanapun, penjualan hak penambangan ini sah, karena para pembeli telah mengambil keputusan yang terbaik. Jika tambang kehabisan berlian, itu adalah masalah pembeli.

Rasanya tidak bisa ditoleransi ketika kita merasa bahwa orang lain lebih pintar daripada kita. Kita cenderung mencoba membantahnya dengan berbagai cara: “Dia hanya punya pengetahuan dari buku, tapi aku punya pengalaman nyata.” “Orang tuanya membayar pendidikannya dengan baik. Kalau orang tuaku punya banyak uang, kalau aku punya kesempatan seperti dia..” “Dia tidak secerdas yang dia pikirkan.” Terakhir tapi tidak kalah pentingnya: “Mungkin dia tahu lebih banyak dalam bidangnya yang terbatas, tapi di luar itu dia benar-benar tidak pintar sama sekali. Bahkan Einstein juga bodoh dalam hal lain selain fisika.” Mengingat betapa pentingnya gagasan kecerdasan bagi kebanyakan orang yang sombong, sangat penting untuk tidak sengaja merendahkan atau meragukan kemampuan otak seseorang. Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Tapi jika Anda bisa memanfaatkan situasi ini, itu akan membuka banyak kesempatan untuk melakukan tipu muslihat. Dengan cara yang tidak langsung, Anda membuat orang lain yakin bahwa mereka lebih pintar daripada Anda, atau bahkan bahwa Anda sedikit bodoh, dan Anda bisa menguasai situasi. Perasaan superioritas intelektual yang Anda berikan kepada pihak lain akan menghilangkan kecurigaan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *