Resensi Buku

Bertindaklah Seperti Raja agar Berkuasa 1

Cara Anda berperilaku sering menentukan bagaimana Anda diperlakukan oleh orang lain. Jika Anda selalu bersikap biasa-biasa saja, maka orang lain akan menyikapi Anda biasa-biasa saja. Dengan berperilaku selayaknya orang bermartabat dan penuh keyakinan, Anda akan membuat diri Anda terlihat seperti seseorang yang berhak atas kekuasaan dan penghargaan. Seperti halnya seorang raja yang menghargai dirinya sendiri begitu tinggi dan mempengaruhi rakyatnya agar meniru dia dalam memberikan penghargaan. Itulah satu dari sekian cara meraih kekuasaan yang tertulis dalam buku 48 Laws of Power.

Ketika kita masih anak-anak, kita memulai hidup dengan semangat tinggi, penuh harapan, dan menginginkan segalanya dari dunia. Semangat ini sering kita bawa saat kita mulai memasuki dunia pekerjaan. Namun, seiring berjalannya waktu dan pengalaman, penolakan dan kegagalan yang kita alami membuat kita menetapkan batasan dalam hidup kita. Kita mulai menurunkan ekspektasi kita terhadap dunia, dan akhirnya, kita sendiri yang membatasi diri kita. Kita cenderung merendahkan diri dan bahkan meminta maaf karena meminta hal-hal yang seharusnya sederhana.

Cara untuk meluaskan pandangan hidup kita adalah dengan sengaja mengubah pandangan ini – dengan kembali menuntut lebih banyak dari hidup dan mengabaikan batasan-batasan yang kita tetapkan pada diri kita. Kita harus berperilaku seperti anak-anak yang penuh harapan. Untuk mencapai ini, kita perlu menerapkan strategi tertentu pada diri kita sendiri, yang dalam hal ini disebut sebagai “Strategi Mahkota.”

Strategi Mahkota berdasarkan pada ide sederhana bahwa jika kita percaya diri dan yakin bahwa kita ditakdirkan untuk mencapai hal-hal besar, keyakinan ini akan tercermin dalam perilaku kita, sama seperti mahkota yang menghiasi kepala seorang raja, menciptakan sebuah aura yang mempengaruhi orang lain. Orang-orang di sekitar kita akan merasakan keyakinan ini dan mereka akan menganggap kita sebagai individu yang penuh percaya diri. Orang yang mengenakan mahkota tidak merasa terbatasi dalam meminta atau meraih apa yang mereka inginkan. Ini keyakinan akan tercermin dalam tindakan dan perilaku kita. Batasan dan kendala menjadi kabur, dan kita merasa memiliki kekuatan untuk mencapai hal-hal besar.

Gunakan Strategi Mahkota dan Anda akan terkejut melihat berapa seringnya hal ini berhasil. Bayangkan anak-anak yang bahagia, mereka selalu meminta apa yang mereka inginkan dan seringkali mendapatkannya. Mereka memiliki harapan yang tinggi, dan itulah yang membuat mereka begitu menarik. Orang dewasa senang memenuhi keinginan mereka. Di beberapa kejadian sejarah, orang-orang yang tampak biasa pada awalnya, seperti Theodoras of Byzantium, Columbus, Beethovens, dan Disraelis, berhasil menggunakan Strategi Mahkota. Mereka sangat percaya pada kemampuan mereka sendiri sehingga prediksi keberhasilan mereka menjadi kenyataan.

Cara kerjanya sederhana: bangun kepercayaan diri Anda. Meskipun Anda mungkin merasa sedang berpura-pura pada awalnya, berperilaku seperti seorang raja. Ketika Anda memperlakukan diri Anda seperti seorang raja, orang-orang akan cenderung memperlakukan Anda dengan hormat. Meskipun mahkota mungkin hanya ada dalam pikiran Anda, Anda harus menjadikannya nyata dengan tindakan Anda. Anda perlu berperilaku berbeda dan menunjukkan jarak antara Anda dan orang lain di sekitar Anda.

Salah satu cara untuk menegaskan perbedaan ini adalah dengan selalu berperilaku dipenuhi martabat, tidak peduli situasinya. Kehilangan martabat dan tujuan membuat Anda terlihat tidak serius, dan mahkota dengan mudah bisa hilang. Perlu diingat bahwa Strategi Mahkota bukanlah tentang kesombongan. Kesombongan sebenarnya menunjukkan ketidakamanan. Ini bertentangan dengan sikap seorang raja yang penuh keyakinan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *