Resensi Buku

Kenali Lawan dan Sesuaikan Tindakan (2)

Setiap individu di dunia ini memiliki perbedaan yang unik, dan kita tidak boleh menganggap bahwa semua orang akan merespons strategi atau perilaku kita dengan cara yang sama. Ada orang-orang yang licik dan akan membalas dendam jika mereka diperdaya atau dikalahkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berhati-hati dalam memilih korban atau pesaing, serta menghindari konfrontasi dengan orang yang salah. Ketika kita naik ke posisi kekuasaan, kita akan berhadapan dengan berbagai jenis karakter. Keahlian yang sangat penting dalam seni berkuasa adalah kemampuan untuk mengenali karakter-karakter ini. Jika kita dapat melakukannya dengan baik, kita akan meraih kesuksesan tanpa perlu memaksa siapapun. Namun, jika kita bertindak sembarangan terhadap siapa pun yang kita temui, kita akan hidup dalam kesedihan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengenali jenis orang yang kita hadapi dan bertindak sesuai dengan itu. Berikut ini kita akan menyimak berbagai contoh cerita dan mencoba mengambil pelajaran darinya.

Seorang tokoh bernama Aguirre digambarkan melalui anekdot dalam kronik Garcilaso de la Vega. Pada tahun 1548, Aguirre adalah anggota pasukan yang mengawal budak Indian dari tambang di Potosi, Bolivia. Ia terlibat dalam insiden di mana ia dihukum karena menindas orang Indian dan menerima dua ratus cambukan. Setelah dibebaskan, Aguirre berencana membunuh pejabat yang menghukumnya, alcalde Esquivel. Esquivel melarikan diri ke berbagai kota, tetapi Aguirre terus mengejarnya. Setelah tiga tahun dan empat bulan pengejaran, Aguirre akhirnya menemukan Esquivel di Cuzco dan membunuhnya saat ia tidur di rumahnya. Kisah ini memperlihatkan contoh karakter yang bangga dengan diri sendiri dan tidak mau dikalahkan.

Pada abad ke-13, Muhammad Syah Khwarezm, berhasil membangun kerajaan besar yang membentang dari Turki hingga Afghanistan. Ibu kotanya adalah Samarkand. Khwarezm memiliki pasukan yang kuat dan terlatih dengan baik. Pada tahun 1219, ia menerima utusan dari Jenghis Khan, yang ingin membuka kembali Jalur Sutra ke Eropa dan menawarkan perdamaian. Namun, Khwarezm menganggap Jenghis Khan arogan dan mengabaikan tawarannya. Jenghis Khan mencoba lagi dengan mengirim karavan berisi barang-barang langka, tetapi karavan tersebut direbut oleh gubernur wilayah Inalchik. Jenghis Khan merasa ini adalah kesalahan dan meminta agar gubernur dihukum. Namun, Khwarezm malah menghina Jenghis Khan dengan memenggal duta besar dan mencukur kepala dua duta lainnya. Akibatnya, Jenghis Khan memobilisasi pasukannya dan menyerang provinsi Inalchik, merebut ibukota dan menghukum gubernurnya. Dalam serangkaian kampanye, Jenghis Khan berhasil mengepung dan merebut Samarkand, menghancurkan kerajaan yang dipimpin Khwarezm itu. Jenghis Khan akhirnya menjadi penguasa Samarkand, Jalur Sutra, dan sebagian besar Asia utara.

Jangan menganggap rendah atau meremehkan orang yang Anda hadapi. Ada beberapa orang yang mungkin terlihat tidak mudah tersinggung, sehingga Anda mungkin salah menilai kekuatannya. Namun, jika Anda merendahkan martabat atau harga diri orang ini, ia dapat merespons dengan kekerasan yang tiba-tiba dan ekstrim, meskipun sebelumnya mereka terlihat tenang. Jika Anda perlu menolak seseorang, lakukan dengan sopan dan penuh hormat, bahkan jika permintaan atau tawaran itu terlihat tidak pantas. Jangan pernah menolak dengan disertai penghinaan kecuali Anda benar-benar mengenal orang tersebut; jangan-jangan Anda mungkin sedang berurusan dengan seseorang yang memiliki karakteristik mirip Jenghis Khan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *