Konsentrasikan Kekuatan demi Meraih Kemenangan (1)
Dalam meraih kekuasaan atau tujuan Anda lebih baik memfokuskan kekuatan pada satu hal yang spesifik. Prinsip ini dinyatakan oleh Robert Greene dalam tulisannya 48 Laws of Power. Untuk menghemat tenaga dan energi Anda, penting untuk menjaga konsentrasi pada hal yang paling kuat. Anda akan mendapatkan lebih banyak manfaat dengan menemukan sumber daya yang melimpah dan menggali lebih dalam, daripada hanya berpindah dari satu sumber yang kurang berharga ke sumber lainnya. Lebih baik fokus pada intensitas daripada mengejar jumlah yang besar. Saat mencari sumber kekuatan untuk mendorong Anda maju, carilah satu-satunya sumber yang benar-benar dapat diandalkan, seperti sapi gemuk yang memberikan susu dalam jangka waktu yang lama.
Semua pelukis dan penulis terkenal pada masa Renaisans berjuang menghadapi masalah yang sama, termasuk penulis abad ke-16 bernama Pietro Aretino. Sepanjang hidupnya, Aretino harus menanggung penghinaan karena ia harus memuaskan keinginan pangeran-pangeran tertentu. Pada akhirnya, ia merasa cukup dan memutuskan untuk memikat Charles V, dengan menawarkan karya-karya yang berpihak kepada kaisar tersebut. Ia akhirnya menemukan kebebasan karena hanya menggantungkan diri pada satu sumber kekuatan. Michelangelo menemukan kebebasan semacam itu melalui Paus Julius II, sementara Galileo melalui Medici.
Menurut Sun-tzu, jika Anda sedang dalam kondisi aman, sebaiknya jangan terlibat dalam pertempuran. Ini bisa dianalogikan dengan hukum fisika: Sesuatu yang terlalu besar akan runtuh karena tidak seimbang. Pikiran kita tidak boleh terpecah belah antara banyak tujuan atau tergoda meraih yang lain setelah mendapat kesuksesan yang terlalu cepat. Yang penting adalah fokus pada hal tertentu, berusaha menjaga keteraturan, dan tidak merambah hal lain yang Anda tidak punya pengalaman di dalamnya. Hal-hal yang dilakukan terlalu terburu-buru, tidak fokus, dan terlalu dipaksakan akan menghasilkan kehancuran.
Dunia saat ini menghadapi perpecahan yang semakin meluas, baik dalam negara, kelompok politik, keluarga, maupun dalam tingkatan individu. Kita semua merasakan gangguan dan kekacauan yang menyebabkan pikiran kita sulit untuk tetap fokus pada satu hal. Tingkat konflik dalam dunia modern lebih tinggi daripada masa sebelumnya, dan kita telah menginternalisasikannya ke dalam kehidupan kita. Solusinya adalah dengan mundur” menuju dalam diri kita masing-masing, mengingat masa lalu dan mengadopsi pikiran serta tindakan yang lebih terkonsentrasi.
Fokuslah pada satu tujuan, satu tugas, dan taklukkanlah itu dengan sepenuh hati. Dalam dunia kekuasaan, kita selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, terutama mereka yang memiliki kekuasaan lebih besar. Orang yang kurang bijak akan melompat-lompat dari satu pihak ke pihak lain, berpikir bahwa dia akan bertahan hidup dengan menyebarluaskan dirinya. Namun, sesuai dengan hukum konsentrasi yang wajar, kita dapat menghemat energi dan mencapai kekuatan yang lebih besar dengan tetap berpegang pada satu sumber kekuatan yang tepat.