Resensi Buku

Konsep kepemimpinan dalam Buku Radical Candor 3

Kim Scott menulis buku bertemakan kepemimpinan “yang berjudul Radical Candor” yang membahas tentang cara membangun budaya komunikasi yang jujur dan terbuka di tempat kerja. Buku ini memberikan kerangka kerja yang membantu pemimpin dan anggota tim memberikan dan menerima kritik yang membangun, serta menyampaikan pujian yang tulus.

Scott mengulas pentingnya memahami motivasi dan ambisi setiap anggota tim untuk membantu mereka mencapai tujuan hidup masing-masing. Scott menekankan bahwa penting untuk tidak memaksa semua anggota tim untuk menjadi “superstar” atau “rock star.” Sebaliknya, penting untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan stabilitas. Untuk memahami lintasan pertumbuhan seseorang, ddisarankan untuk melakukan percakapan karier yang memungkinkan Anda untuk mengenal lebih baik setiap anggota tim Anda, mempelajari aspirasi mereka, dan merencanakan bagaimana membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki lintasan pertumbuhan yang unik, dan penting untuk tidak memaksa semua orang untuk tumbuh dengan kecepatan yang sama. Anda juga perlu menilai tim Anda dan membuat rencana pertumbuhan untuk setiap anggota tim.

Terdapat orang yang bertipe Rock star dan superstar. Rock star adalah orang yang mahir dalam pekerjaan mereka dan tidak menginginkan promosi, sementara superstar adalah orang yang ingin terus berkembang dan membutuhkan tantangan baru.

Perhatikan jenis karyawan yang Anda pekerjakan, baik rock star maupun superstar, untuk menjaga keseimbangan tim. Anda juga harus memberhentikan karyawan yang berkinerja buruk dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Anda perlu mengadakan percakapan karier. Percakapan ini membantu Anda memahami apa yang memotivasi setiap orang di tim Anda dan apa tujuan karier mereka. Ada tiga tema besar dalam percakapan ini. Percakapan pertama adalah tentang Kisah hidup yang akan Membantu Anda memahami apa yang memotivasi setiap orang di tim Anda. Percakapan kedua membicarakan impian yang nantinya membantu Anda memahami apa yang ingin dicapai oleh setiap orang di puncak kariernya. Terakhir, percakapan yang membahas rencana 18 bulan yang akan membantu Anda dan tim Anda untuk menyelaraskan pekerjaan saat ini dengan tujuan jangka panjang mereka.

Anda harus adil dalam promosi dan tidak mempromosikan berdasarkan favoritisme. Perhatikan dan berikan penghargaan kepada rock star yang berkontribusi besar pada tim tetapi tidak ingin dipromosikan. Hindarilah manajemen absen dan manajemen mikro, jadilah mitra aktif untuk anggota tim Anda.

Kisah Scott Forstall di Apple menunjukkan pentingnya memahami lintasan pertumbuhan karyawan dengan cara yang sangat menarik. Scott Forstall, yang membangun tim iOS dan bekerja langsung untuk Steve Jobs, membantu kita memahami bahwa fokus hanya pada orang-orang yang paling ambisius di tim, seperti yang dia lakukan sebelumnya, bukanlah pendekatan yang tepat.

Ia menjelaskan bahwa tim yang sukses membutuhkan keseimbangan antara “rock star” dan “superstar.” Scott menyarankan untuk menggunakan kata “pertumbuhan” daripada “potensi” ketika menilai karyawan. Hal ini membantu manajer untuk berpikir tentang peluang yang dapat diberikan kepada setiap karyawan berdasarkan keinginan dan kemampuan mereka untuk tumbuh.

Dengan kata lain, Scott menekankan bahwa penting untuk memahami apakah karyawan ingin tetap di jalur pertumbuhan yang stabil atau ingin terus berkembang dan mengambil peran baru.

Contoh Scott Forstall menunjukkan bahwa memaksa semua karyawan untuk mengikuti jalur pertumbuhan yang sama dapat menyebabkan ketidakpuasan dan bahkan kehilangan karyawan yang berharga. Dengan memahami lintasan pertumbuhan karyawannya, Scott Forstall mampu membangun tim iOS yang sukses dengan menggabungkan bakat-bakat yang berbeda dan memberikan mereka peluang yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.

Penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan setiap anggota tim Anda untuk memahami motivasi dan ambisi mereka. Dengan memahami ini, Anda dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dalam karier mereka, dan pada akhirnya membangun tim yang kuat dan produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *