Resensi Buku

Melemahkan Pucuk Kekuasaan dan Menguasai Bawahan 3

Permainan kekuasaan, seolah menjadi arena yang tak terhindarkan dalam sejarah manusia, sering kali melibatkan taktik-taktik yang cerdik, bahkan sering kali licik, untuk mencapai tujuan. Dalam pandangan ini, pemilik kekuasaan dapat berkembang dengan menyelinap dalam kelompok, menyamarkan tindakan mereka di tengah reaksi orang lain. Prinsip strategi utama adalah mengisolasi kekuatan semacam ini, bukan hanya dengan cara menghancurkannya, tetapi dengan cara memisahkannya dari basis kekuatan mereka.

Salah satu contoh klasik strategi ini dapat ditemukan dalam permainan catur, di mana tujuannya adalah menyudutkan raja lawan. Dalam permainan go Cina, strategi serupa diimplementasikan dengan mencoba mengisolasi pasukan musuh dalam wilayah yang kecil, membuat tindakan mereka tidak efektif dan terbatas dalam gerakannya. Analogi ini membawa kita pada prinsip bahwa isolasi dalam permainan kekuasaan bisa menjadi kunci keberhasilan.

Sejarah memberikan contoh nyata melalui perjalanan seorang pemuka spiritual bernama Rasputin, yang memperoleh kekuasaan atas Tsar Nicholas dan Czarina Alexandra dari Rusia. Rasputin berhasil mengisolasi pasangan kerajaan ini dari rakyatnya dengan cerdik. Czarina Alexandra, sebagai orang asing, terisolasi dengan kehidupan sehari-hari orang-orang Rusia. Keterasingan istri pemimpin ini ternyata mempengaruhi kebijakan suaminya. Rasputin menggunakan kesempatan ini untuk memposisikan dirinya dalam lingkaran terdekat istana dan mencapai kekuasaan besar.

Namun, strategi isolasi tidak selalu berjalan sesuai rencana. Seperti yang terjadi pada Andrew Johnson, penerus Abraham Lincoln sebagai presiden AS, yang mencoba mengisolasi Ulysses S. Grant. Rencananya untuk memaksa Grant keluar malah memicu reaksi yang tidak terduga. Grant malah memanfaatkan isolasi tersebut untuk membentuk basis dukungan di partai Republik dan akhirnya menjadi presiden berikutnya.

Penting untuk mencatat bahwa strategi isolasi harus dijalankan dengan hati-hati. Sebagaimana yang disarankan oleh Machiavelli, setiap tindakan penghancuran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan balas dendam. Jika kita memutuskan untuk mengisolasi musuh, pastikan mereka tidak memiliki sarana untuk membalas. Dalam konteks kehidupan nyata, ini berarti menerapkan strategi ini dari posisi superior sehingga kita tidak perlu takut dengan kebencian atau balas dendam.

Dalam hal ini, contoh Andrew Johnson dan Ulysses S. Grant menjadi pelajaran berharga. Johnson seharusnya lebih bijaksana dengan mempertahankan Grant di pihaknya daripada mengisolasi dan memicu kemarahan yang berujung pada konsekuensi yang merugikan. Ini menunjukkan bahwa mempertahankan orang-orang di pihak kita, dengan tetap mengawasi mereka, dapat menjadi strategi yang lebih cerdas daripada menciptakan musuh yang berpotensi balas dendam.

Dalam permainan kekuasaan, seperti dalam sejarah dan strategi klasik, isolasi seringkali menjadi senjata ampuh. Namun, kunci keberhasilan terletak pada eksekusi yang bijaksana dan pemahaman bahwa strategi ini bisa membawa konsekuensi yang tak terduga. Mengisolasi musuh bisa menjadi langkah yang cerdas, tetapi seni sejati dari permainan kekuasaan adalah menjalankan strategi ini dengan penuh kebijaksanaan dan kehati-hatian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *