Membesarkan Anak yang Berani dan Utuh: Rahasia Wholehearted Parenting

Dalam budaya yang serba cepat dan penuh tekanan, membesarkan anak-anak yang berani dan utuh menjadi tantangan besar bagi orang tua. Namun, menurut Brené Brown dalam buku “Daring Greatly”, kunci untuk mencapai hal ini bukanlah dengan mencari metode parenting yang sempurna, melainkan dengan menjadi orang tua yang berani dan utuh sendiri.

Karakter dan Keterlibatan Orang Tua: Fondasi Utama

Karakter dan keterlibatan orang tua lebih penting daripada pengetahuan atau metode parenting tertentu. Orang tua yang terlibat dan penuh perhatian dapat membesarkan anak-anak yang berani dan utuh, bahkan jika mereka membuat kesalahan. Ini berarti bahwa orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan menjadi diri sendiri dan membiarkan anak-anak melihat mereka apa adanya, termasuk ketidaksempurnaan mereka.

Menghadapi Tantangan dan Ketidaksempurnaan

Orang tua harus menerima bahwa kesalahan dan keputusan buruk akan terjadi. Namun, bagaimana orang tua menghadapi tantangan dan ketidaksempurnaan adalah pelajaran yang berharga bagi anak-anak. Dengan menunjukkan keberanian, empati, dan welas asih, orang tua dapat membesarkan anak-anak yang berani dan utuh. Ini juga berarti bahwa orang tua harus mempraktikkan self-compassion dan merangkul kerentanan, sehingga anak-anak dapat belajar untuk melakukan hal yang sama.

Komponen Utama Wholehearted Parenting

Beberapa komponen utama Wholehearted Parenting adalah:

• Menyadari ketidaksempurnaan dan menerima bahwa orang tua juga manusia
• Berani dan terbuka dalam menghadapi tantangan
• Mengembangkan empati dan welas asih dalam diri sendiri
• Menetapkan batasan yang jelas dan konsisten
• Menghormati kerja keras dan ketekunan
• Prioritaskan istirahat dan waktu bermain sebagai bagian dari nilai-nilai keluarga
• Ajarkan akuntabilitas dan rasa hormat melalui tindakan dan keteladanan
• Praktikkan rasa syukur sebagai cara untuk menghargai apa yang dimiliki
• Izinkan diri sendiri dan anak-anak untuk merasa rentan

Pesan Inti untuk Anak-Anak

Anak-anak harus tahu bahwa mereka dicintai dan berharga tanpa syarat. Cinta dan penerimaan harus ditunjukkan melalui tindakan dan perkataan. Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan menjadi diri sendiri dan membiarkan anak-anak melihat mereka apa adanya, termasuk ketidaksempurnaan mereka.

Dalam Wholehearted Parenting, orang tua juga harus memahami perbedaan antara rasa bersalah dan malu. Rasa bersalah adalah perasaan yang muncul ketika kita melakukan sesuatu yang buruk, sedangkan rasa malu adalah perasaan yang muncul ketika kita merasa bahwa kita adalah orang yang buruk. Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk memahami perbedaan ini dan untuk tidak membiarkan rasa malu menguasai mereka.

Dengan mempraktikkan Wholehearted Parenting, orang tua dapat membesarkan anak-anak yang berani dan utuh, yang siap menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan welas asih. Ini juga berarti bahwa orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dan membiarkan mereka melihat ketidaksempurnaan mereka, sehingga anak-anak dapat belajar untuk menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya.