Resensi Buku

Punggawa Rasa Penguasa 3

Meskipun menjadi punggawa adalah permainan berbahaya dengan risiko kematian atau pengasingan, Anda dapat meraih kesuksesan bila pandai menjalankan peran ini. Punggawa yang hebat bisa menjadi favorit raja dan memiliki pengaruh lebih dari penguasa. Walaupun banyak yang mengira istana adalah sesuatu dari masa lalu, kekuasaan masih relevan, dan pelajaran berharga bisa dipetik dari punggawa besar dari masa lalu hingga sekarang.

Jangan pernah bercanda tentang penampilan atau rasa. Kecerdasan dan rasa humor adalah kualitas penting bagi seorang punggawa, tetapi hindari lelucon tentang penampilan atau rasa, karena ini adalah dua hal yang sangat sensitif, terutama bagi mereka yang berada di atas Anda. Bahkan saat jauh dari mereka, hindari topik yang sensitif ini. Anda akan membuat masalah bagi diri sendiri.

George Brummell, yang lebih dikenal dengan nama Beau Brummell, membuat penampilannya di akhir abad ke-18 menjadi penampilan yang paling menarik di masa itu. Ia terkenal karena mempopulerkan gesper sepatu. Ia juga cerdas dalam berbicara. Rumahnya di London menjadi tempat modis di kota tersebut, dan Brummell diakui sebagai ahli dalam semua hal yang berhubungan dengan mode. Salah satu penggemar terbesar Brummell adalah Pangeran Wales, yang juga menganggap dirinya sebagai pribadi yang berbusana modis. Brummell menjadi punggawa istana sang pangeran dan mendapat pensiun dari kerajaan, sehingga ia merasa begitu yakin akan otoritasnya di sana sehingga sering bercanda tentang berat badan sang pangeran, dan menyebutnya sebagai “Big Ben.” Tentu saja, ini adalah ungkapan yang pedas karena kehalusan dan kesopanan adalah hal penting bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia mode.

Suatu ketika, saat makan malam, ketika layanan makanannya lambat, Brummell menyuruh sang pangeran untuk memanggilkan pelayan, dengan menyebutnya “Big Ben.” Sang pangeran menurutinya, tetapi ketika pelayan datang, sang pangeran memerintahkan agar Brummell dipandu ke pintu keluar dan tidak pernah diberi kesempatan untuk kembali lagi. Akibat perilakunya yang sombong, Brummell kehilangan dukungan sang pangeran dan akhirnya terjerumus dalam hutang yang sangat banyak. Meskipun begitu, ia tidak pernah mengubah sikapnya yang kurang ajar terhadap orang lain, sehingga akhirnya semua orang meninggalkannya. Pada akhirnya, Brummell meninggal dalam kemiskinan yang menyedihkan, hidup sendirian dan menderita penyakit mental.

Kecerdasan Beau Brummell adalah salah satu hal yang membuat Pangeran Wales menyayanginya. Namun, bahkan seorang penggemar selera dan mode seperti sang pangeran pun tidak dapat mudah menerima candaan yang menyudutkan penampilannya, terutama jika hal itu dilakukan di hadapannya. Jadi jangan pernah bercanda tentang penampilan seseorang, terutama jika orang tersebut adalah atasan atau majikan Anda. Sejarah telah mencatat banyak contoh orang-orang miskin yang kehilangan pekerjaan dan martabatnya karena membuat lelucon semacam itu dengan memanfaatkan majikan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *