Resensi Buku

Resensi Buku Start With Why 15

Bagian terakhir dari buku “Start with Why” karya Simon Sinek, membahas tentang pentingnya fokus pada WHY dalam menghadapi persaingan. Dengan ini Anda akan menciptakan sebuah kompetisi baru, di saat Anda fokus dengan WHY Anda, orang lain akan mengikuti.

Sinek menggunakan analogi seorang pelari bernama Ben Comen yang juga penyandang cerebral palsy dan selalu tertinggal dalam lomba lari. Kisah ini menggambarkan bagaimana Ben, meskipun memiliki keterbatasan fisik, memiliki semangat juang yang luar biasa dan fokus pada tujuannya sendiri.

Ben Comen adalah seorang pelari di tim lari lintas alam Hanna High School. Sebagai penyandang cerebral palsy,, kondisi ini memengaruhi gerakan dan keseimbangannya. Ben selalu tertinggal dalam setiap lomba lari, bahkan menjadi pelari paling lambat di timnya. Namun, dia tidak pernah menyerah.

Setiap kali dia berlari, Ben menghadapi banyak tantangan. Dia sering terjatuh karena kakinya tersandung atau keseimbangannya terganggu. Dia merasakan sakit dan frustrasi, namun dia terus berjuang untuk bangkit dan melanjutkan lari. Dia tidak pernah menyerah, meskipun pelari lain telah jauh di depannya.

Sinek menekankan bahwa Ben memiliki tujuan yang jelas dalam setiap lomba lari. Dia tidak berlari untuk mengalahkan orang lain, tetapi untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dia ingin menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, dan dia berfokus pada tujuan itu.

Saat pelari lain telah menyelesaikan lomba, uniknya, mereka semua kembali berlari bersama Ben. Mereka tidak termotivasi oleh persaingan, tetapi oleh semangat juang dan tekad Ben yang luar biasa.

Menurut Sinek, Ben mengajarkan kita bahwa ketika kita bersaing dengan diri sendiri untuk menjadi lebih baik, orang lain akan terinspirasi untuk membantu kita. Dalam dunia bisnis, kita seringkali terjebak dalam persaingan untuk menjadi lebih baik dari kompetitor. Kita fokus pada kualitas produk, fitur, dan layanan yang lebih baik. Namun, Sinek menyarankan agar kita mengubah fokus kita.

Alih-alih bersaing dengan orang lain, kita harus bersaing dengan diri sendiri untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Fokus pada WHY kita, tujuan, nilai, dan keyakinan yang mendasari bisnis kita. Ketika kita memiliki kejelasan tentang WHY kita, kita akan memiliki kekuatan untuk terus maju, bahkan ketika menghadapi kesulitan.

Sinek juga menekankan bahwa ketika kita fokus pada WHY kita, orang lain akan terinspirasi untuk membantu kita. Mereka akan melihat nilai yang kita lakukan dan akan ingin menjadi bagian dari perjalanan kita.

Dalam meraih kesuksesan, penting untuk memfokuskan energi pada persaingan dengan diri sendiri, bukan hanya dengan kompetitor. Kejelasan WHY, yaitu memahami tujuan, nilai, dan keyakinan yang mendasari bisnis Anda, menjadi kunci utama. Dengan memahami WHY, Anda akan menginspirasi orang lain untuk membantu Anda mencapai tujuan. Persaingan dengan diri sendiri mendorong kolaborasi, karena orang lain akan tertarik untuk bekerja sama dengan Anda. Fokus pada WHY juga akan memberikan keunggulan kompetitif yang langgeng, karena membangun pondasi yang kuat dan bermakna.

Sinek mengakhiri buku ini dengan mengajak kita mengubah cara berpikir tentang persaingan. Alih-alih bersaing dengan orang lain, fokuslah pada WHY Anda dan jadilah versi terbaik dari diri Anda. Dengan cara ini, Anda akan menginspirasi orang lain untuk membantu Anda mencapai tujuan dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *