Resensi Buku Start with Why 5
Kali ini kita kembali melanjutkan pembahasan sebuah buku. Buku ini bermanfaat bagi yang ingin belajar tentang komunikasi kepemimpinan.
Pada salah satu bagian buku “Start with Why” yang ditulis oleh Simon Sinek, membahas tentang kekuatan “Why” dalam mempengaruhi perilaku manusia. Sinek mengaitkannya dengan tiga bagian utama otak manusia. Neokorteks adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas pemikiran rasional dan analitis, serta bahasa. Ini terkait dengan “What” dalam konsep Golden Circle yang sebelumnya kita bahas. Sedangkan otak Limbik adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas perasaan, seperti kepercayaan dan kesetiaan. Ini terkait dengan “Why” dan “How” dalam Golden Circle.
Sinek menjelaskan bahwa ketika kita berkomunikasi dari luar ke dalam, dari “What” ke “Why”, orang mungkin memahami informasi yang kompleks, tetapi tidak mendorong tindakan. Namun, ketika kita berkomunikasi dari dalam ke luar, kita berbicara langsung ke bagian otak yang mengontrol pengambilan keputusan.
Sinek menggunakan contoh cerita “The Sneetches” oleh Dr. Seuss untuk menggambarkan kebutuhan manusia akan rasa memiliki dan rasa aman. Sneetches dengan bintang di perut mereka ingin diterima oleh Sneetches yang tidak memiliki bintang. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk diterima dan menjadi bagian dari kelompok sangat kuat, bahkan jika itu berarti melakukan hal-hal yang tidak rasional.
Dalam cerita ini, ada dua kelompok Sneetches, yang memiliki bintang di perut mereka (Star-Belly Sneetches) dan yang tidak punya bintang (Plain-Belly Sneetches). Plain-Belly Sneetches sangat ingin memiliki bintang di perut mereka karena mereka merasa tidak diterima, tidak dilibatkan, dan tidak aman. Mereka ingin menjadi bagian dari kelompok Star-Belly Sneetches yang dianggap lebih superior. Keinginan mereka untuk diterima begitu kuat sehingga mereka rela melakukan hal-hal yang tidak rasional, seperti membayar sejumlah besar uang kepada Sylvester McMonkey McBean untuk mendapatkan bintang palsu. Mereka bahkan rela mengubah penampilan fisik mereka hanya untuk merasa diterima dalam kelompok.
Di sini kita bisa melihat kaitan “Why” dan perilaku manusia. Sinek berpendapat bahwa “Why” yang mendalam, yaitu alasan fundamental mengapa kita melakukan sesuatu, sangat kuat dalam mempengaruhi perilaku kita.
Dalam kasus The Sneetches, “Why” mereka adalah keinginan untuk merasa diikutseertakan, memiliki rasa aman, dan diterima dalam kelompok.
Di sini diperlihatkan fenomena “Why” yang lebih kuat daripada “What”. “Why” ini lebih kuat daripada “What” yang dilakukan para The Sneetches. Meskipun mereka tidak memiliki bintang, mereka ingin memiliki bintang karena mereka percaya bahwa bintang itu akan membuat mereka diterima dan aman.
Contoh The Sneetches menggambarkan bahwa keinginan untuk diterima dan menjadi bagian dari kelompok adalah kebutuhan manusia yang sangat kuat. Keinginan ini dapat menyebabkan kita melakukan hal-hal yang tidak rasional, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktu, uang, atau bahkan identitas kita.
Untuk menginspirasi orang, perusahaan atau pemimpin harus memahami “Why” yang mendalam yang bisa memotivasi orang-orang tersebut. Perusahaan atau pemimpin perlu berkomunikasi dengan jelas tentang “Why” mereka, sehingga orang dapat merasakan koneksi emosional yang kuat dan merasa seperti mereka termasuk dalam kelompok yang lebih besar.
Sinek juga membahas tentang “gut decisions” atau keputusan yang berdasarkan perasaan. Dia menjelaskan bahwa keputusan ini tidak terjadi di perut, tetapi di otak limbik. Otak limbik mengontrol perasaan dan pengambilan keputusan, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa. Karena itu, kita sering kesulitan menjelaskan mengapa kita membuat keputusan tertentu.
Sinek menyimpulkan bahwa kekuatan “Why” bukanlah opini, tetapi biologi. Kita tertarik pada pemimpin dan organisasi yang mampu berkomunikasi dengan jelas tentang apa yang mereka yakini. Kemampuan mereka untuk membuat kita merasa seperti kitadilibatkan, merasa istimewa, aman, dan tidak sendirian adalah bagian dari apa yang memberi mereka kemampuan untuk menginspirasi kita.