resensi buku start with why10
Untuk artikel kali ini kita akan kembali mengulas buku “Start with Why” karya Simon Sinek. Bagian ini membahas pentingnya mengetahui “apa” (WHAT) dan “bagaimana” (HOW) dalam bisnis, tetapi menekankan bahwa “mengapa” (WHY) adalah faktor yang paling penting dalam mencapai keberhasilan jangka panjang dan membangun loyalitas.
Sinek menjelaskan bahwa banyak organisasi fokus pada WHAT dan HOW, yaitu produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan dan bagaimana keduanya berbeda dari pesaing. Namun, menurutnya, WHY, yaitu tujuan, alasan, atau keyakinan di balik keberadaan organisasi, adalah kunci untuk menginspirasi orang dan membangun hubungan yang kuat.
Sinek menggunakan contoh Apple untuk menunjukkan bagaimana perusahaan ini sukses dengan fokus pada WHY, yaitu menantang status quo dan memberdayakan individu. Produk Apple, seperti komputer, iPod, dan iPhone, adalah bukti dari WHY perusahaan.
Sinek juga membahas pentingnya konsistensi dalam komunikasi dan tindakan untuk menunjukkan WHY. Jika organisasi tidak konsisten dalam menyampaikan WHY organisasi, orang akan sulit memahami dan mempercayai organisasi tersebut.
Lebih lanjut, “HOW” adalah tentang nilai-nilai dan prinsip yang memandu organisasi dalam mewujudkan “WHY”. “WHY” adalah tujuan, alasan, atau keyakinan di balik keberadaan organisasi. “HOW” adalah cara organisasi mencapai tujuan tersebut.
Sinek menjelaskan bahwa “HOW” diwujudkan dalam tiga hal:
Sistem: Sistem adalah struktur, proses, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjalankan operasinya. Contohnya, sistem produksi, sistem pemasaran, sistem keuangan, dan sistem manajemen.
Proses: Proses adalah langkah-langkah yang diambil organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Contohnya, proses pengembangan produk, proses penjualan, proses layanan pelanggan, dan proses rekrutmen.
Budaya: Budaya adalah nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku yang dianut oleh anggota organisasi. Budaya memengaruhi cara orang bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi satu sama lain. Contohnya, budaya kerja sama, budaya inovasi, budaya pelanggan, dan budaya etika.
“HOW” adalah jembatan antara “WHY” dan “WHAT”. “WHY” menentukan tujuan akhir, “HOW” adalah cara mencapai tujuan, dan “WHAT” adalah hasil yang nyata dari proses tersebut.
Penjelasan berikut adalah contohnya:
WHY: Apple ingin menantang status quo dan memberdayakan individu.
HOW: Apple mewujudkan WHY mereka dengan membuat produk yang dirancang dengan indah, mudah digunakan, dan ramah pengguna.
WHAT: Produk Apple, seperti komputer, iPod, dan iPhone, adalah bukti dari WHY dan HOW mereka.
Pentingnya “HOW”:
Konsistensi: “HOW” memastikan bahwa semua tindakan dan komunikasi organisasi selaras dengan WHY.
Kejelasan: “HOW” memberikan kejelasan tentang cara organisasi beroperasi dan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi.
Kepercayaan: “HOW” membangun kepercayaan dengan menunjukkan kepada orang bahwa organisasi serius dalam mewujudkan WHY.
Keunggulan: “HOW” yang kuat dapat menjadi pembeda penting bagi organisasi dalam persaingan.
Sinek menekankan bahwa “HOW” harus selaras dengan “WHY” dan “WHAT”. Jika “HOW” tidak selaras dengan “WHY” dan “WHAT”, organisasi akan tampak tidak autentik dan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Dia mencontohkan Southwest Airlines yang sukses dengan fokus pada WHY, yaitu menjadi juara bagi orang biasa. Dan untuk HOW, mereka mewujudkannya dengan menawarkan layanan yang murah, menyenangkan, dan sederhana.
Sinek menyimpulkan bahwa mengetahui WHY, HOW, dan WHAT adalah penting untuk membangun organisasi yang sukses dan menginspirasi. Organisasi yang fokus pada WHY akan lebih mudah menarik orang yang percaya pada visi, membangun loyalitas, dan mencapai keberhasilan jangka panjang.