Training & Development

Program Mentoring Berkelompok

Mentoring berkelompok adalah bentuk pendampingan kelompok yang memfasilitasi karyawan untuk terhubung secara kolaboratif seputar suatu tema atau ide utama. Dalam konteks umum, kelompok ini bisa jadi memanfaatkan media sosial, yang mana anggotanya memiliki kesamaan hobi tertentu seperti memasak, berkebun, atau kebugaran. Bila disesuaikan dengan konteks perusahaan, mereka dapat digunakan dengan cara yang lebih strategis yang memenuhi kebutuhan bisnis.

Manfaat Mentoring Berkelompok

Mentoring berkelompok memiliki banyak manfaat baik bagi organisasi maupun individu karyawan. Untuk organisasi, menawarkan ruang informal bagi karyawan untuk bertemu meningkatkan kebahagiaan karyawan dan pada akhirnya meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan.

Untuk karyawan, program mentoring berkelompok menawarkan sumber pembelajaran yang santai namun bermanfaat untuk menerima atau berbagi informasi, membangun jaringan, hubungan, dan memiliki komunitas di mana mereka dapat mencari bantuan atau masukan.

Beberapa kiat untuk Menerapkan Program Mentoring Berkelompok

Meskipun ada banyak manfaat dari pendampingan berkelompok, tujuan keseluruhannya adalah untuk memberikan ruang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan teman sebaya dalam format yang lebih mudah dikelola, tidak terlalu formal, dan lebih bernuansa sosial daripada format pendampingan tradisional. Berikut beberapa kiatt untuk memulainya.

  • Selaraskan mentoring bertema dengan tujuan organisasi. Luangkan waktu sejenak untuk bertanya kepada karyawan mengenai apa kebutuhan mereka, lalu responlah dengan program yang selaras dengan kebutuhan tersebut. Tidak peduli apapun niat positif dari program atau inisiatif, jika tidak memenuhi kebutuhan tenaga kerja atau kebutuhan perusahaan yang sudah teridentifikasi, akan sulit untuk mendapatkan dukungan atau partisipasi dalam bentuk apapun itu.
  • Tentukan struktur program tersebut. Tentukan periode pendaftaran untuk grup itu. Apakah program mengharapkan adanya periode pendaftaran, atau apakah lebih menyesuaikan kondisi agar memungkinkan program dimulai dan diakhiri dengan percakapan informal? Apakah ingin menunjuk pemimpin untuk memoderasi grup, apakah ingin peserta memilih moderator, atau menginginkan grup beroperasi tanpa moderator. Terakhir, apakah kelompok menginginkan partisipasi bersifat sukarela, seperti kelompok hobi atau kelompok sosial, atau sebuah keharusan, seperti kelompok pengembangan kepemimpinan.
  • Rekrut peserta. Gunakan komunikasi internal untuk memberi tahu karyawan tentang program dan cara berpartisipasi, dan motivasi mereka untuk bergabung. Pastikan untuk menyatakan mengapa program itu ada, sebagai saluran sosial atau lebih berorientasi pada tujuan.
  • Manfaatkan teknologi untuk memperlancar program itu. Karena ini semua banyak menggunakan media sosial, beri tahu peserta alat apa yang dibutuhkan untuk bertemu dalam kelompok mentoring — misalnya, menetapkan platform video konferensi tertentu saat melakukan diskusi. Program yang sederhana dan tersedia secara luas bisa digunakan agar dapat dengan mudah dikelola oleh admin, membantu peserta memilih sendiri kelompok yang ingin diikuti, serta mendokumentasikan partisipasi dan hasil diskusi.
  • Pantau kemajuan, dan minta umpan balik. Pantau terus program untuk mengidentifikasi keberhasilan program, serta aspek yang bisa diperbaiki. Hal ini akan memastikan program ini meningkat. Pertahankan apa yang positif, dan pikirkan apa yang bisa ditingkkatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *