Kompetensi SDM

Poka-Yoke (bag 1)

Meskipun Anda mungkin belum pernah mendengar istilah Poka-Yoke, Anda sebenarnya sering menjumpainya. Pernahkah Anda memasukkan kartu Sim ke ponsel Anda? Jika pernah, coba Anda perhatikan bahwa bentuk wadah kartu Sim dan kartu Sim dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bahwa hanya ada satu cara yang tepat agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. Inilah mekanisme Poka-Yoke.

Poka-Yoke adalah istilah Jepang untuk nama mekanisme yang mencegah pengguna proses membuat kesalahan yang tidak disengaja. Poka-Yoke secara harfiah diterjemahkan sebagai “pemeriksaan kesalahan.” Logika yang mendasari Poka-Yoke adalah jika kita tidak melakukan kesalahan sejak awal maka kita tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk memperbaiki kesalahan itu.

Contoh Poka-Yoke

Ada banyak contoh Poka-Yoke dalam kehidupan sehari-hari:

Urutan yang digunakan oleh ATM, misalnya. Saat menggunakan ATM, Anda menerima kembali kartu ATM terlebih dahulu, sebelum mesin mengeluarkan uang. Urutan ini mencegah Anda pergi membawa uang tapi melupakan kartu ATM Anda.

Saat Anda mengunjungi restoran, Anda mungkin memperhatikan cara para pelayan memasuki atau meninggalkan dapur. Sebagian besar restoran memiliki sistem pintu ganda, mencegah para pelayan menabrak satu sama lain.

Saat baterai ponsel Anda hampir habis, Anda mengambil kabel USB untuk mengisi ulang. Ketika Anda mencoba mencolokkan kabel, ternyata kabel tersebut tidak cocok pada soketnya. Saat itulah Anda menyadari terjadi kesalahan, lalu Anda membalik posisi soket itu. Desain soket membatasi Anda agar tidak melakukan kesalahan saat menggunakan soket itu.

Manusia pasti akan melakukan kesalahan dan tidak sempurna. Kesalahan ini dapat mengakibatkan dampak yang terkadang membuat frustrasi, memunculkan kerugian materi, bahkan menimbulkan bahaya.

Awal Kemunculan

Teknik Poka-Yoke dikembangkan dan didokumentasikan oleh Shingeo Shingo pada 1960-an sebagai bagian dari Toyota Production System. Sistem Toyota ini merupakan pendahulu konsep lean manufacturing, yang bertujuan berproduksi dengan limbah minimal dan tanpa mengorbankan produktivitas.

Shingeo membedakan antara kesalahan dan cacat; cacat adalah ketika kesalahan dibiarkan sampai ke pelanggan. Poka-Yoke bertujuan untuk menerapkan kontrol dalam suatu proses sehingga kesalahan dapat dideteksi dan diperbaiki segera, menghilangkan cacat pada sumbernya.

Industri ingin menghindari cacat dan meminimalkan kesalahan karena mereka memproduksi ribuan atau jutaan produk yang sama. Mengoptimalkan proses manufaktur untuk mengendalikan dampak kesalahan dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi.

Jenis Poka-Yoke

Secara garis besar, Poka-Yoke terbagi menjadi dua jenis yang berbeda:

Poka-Yoke Pengendali: Mencegah kesalahan sebelum terjadi, dengan kata lain menghilangkannya.

Poka-Yoke Peringatan: Memperingatkan operator bahwa kesalahan sedang dilakukan, sehingga tindakan segera dapat diambil untuk menghindarinya.

Metode Pelaksanaan Poka-Yoke

Ada tiga metode (atau mekanisme) yang dapat digunakan membuat Poka-Yoke. Ini dapat berlaku untuk kedua jenis Poka-Yoke:

Metode Kontak. Metode Poka-Yoke kontak mengidentifikasi kesalahan dengan menguji atribut fisik suatu objek seperti bentuk, atau ukuran, warna, atau beratnya.

Metode Angka Konstan. Metode Angka Konstan (atau metode nilai tetap) dari Poka-Yoke berfungsi untuk aktivitas yang diulang berkali-kali. Jenis Poka-Yoke ini memberi tahu operator jika jumlah gerakan yang salah telah dilakukan dalam proses.

Metode Urutan. Metode Urutan Poka-Yoke menentukan apakah urutan langkah yang telah dibuat sudah sesuai.

Itulah tadi gambaran konsep Poka Yoke. Berikutnya akan kami bahas beberapa contoh dan proses perancangan Poka-Yoke.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *