Manfaat dan Aplikasi Transparansi Di Tempat Kerja (1)
Transparansi kini di tempat kerja bukan pilihan lagi. Ini adalah suatu keharusan. Para karyawan mengharapkan atasan, manajer, dan pemimpin mereka bersikap terbuka dan setransparan mungkin.
Kurangnya transparansi di tempat kerja dapat berdampak negatif pada moral, pengalaman, dan keterlibatan karyawan. Selain itu, para karyawan meyakini bahwa kurangnya transparansi akan menghambat kemajuan perusahaan. Inilah sebabnya mengapa fungsi komunikasi perusahaan harus berusaha keras untuk menanamkan transparansi dalam budaya perusahaan.
Definisi Transparansi di Tempat Kerja
Apa artinya menjadi tempat kerja yang transparan? Meskipun tidak ada definisi unik tentang transparansi tempat kerja, ada karakteristik yang membuat beberapa tempat kerja lebih transparan daripada yang lain.
Bila ingin disebut benar-benar transparan, transparansi perlu menjadi salah satu nilai inti perusahaan , dan setiap karyawan harus menjalankannya. Untuk memelihara transparansi, para pemimpin harus selalu mempromosikannya dan berusaha keras untuk menanamkan perilaku dan keterampilan komunikasi tertentu dalam tim mereka.
Di tempat kerja yang transparan, budaya perusahaan berkembang , dan karyawan selalu merasa bebas berbicara dan menyuarakan pendapatnya.
Pengusaha, di sisi lain, harus selalu mencoba berbagi informasi sebanyak mungkin. Pengusaha juga harus memanfaatkan transparansi ketika membangun kepercayaan dalam organisasi, memperkuat hubungan antar tim, maupun dalam tim, dan hubungan individu.
Jadi kita bisa mendefinisikan transparansi di tempat kerja sebagai: filosofi berbagi informasi secara bebas di tempat kerja dengan cara yang menguntungkan organisasi dan orang-orangnya.
Mengapa Transparansi di Tempat Kerja Penting
Meskipun tidak setiap organisasi dapat sepenuhnya transparan, semakin banyak pengusaha yang mulai menyadari manfaat transparansi dan budaya mengutamakan manusia.
1. Membangun kepercayaan dan memperbaiki budaya tempat kerja
Alasan terbesar mengapa setiap perusahaan harus berusaha untuk menjadi lebih transparan adalah kepercayaan. Ketika perusahaan dengan bebas berbagi informasi dan mendorong orang-orang mereka untuk melakukan hal yang sama, karyawan cenderung menganggap manajemen lebih dapat dipercaya. Ketika orang-orang saling percaya, mereka membangun hubungan yang lebih kuat. Akibatnya, orang-orang senang bekerja dengan satu sama lain, dan seluruh budaya perusahaan berkembang.
Namun, menurut “Trust Barometer” Edelman (survei terhadap 33.000 orang di 28 negara), satu dari tiga orang tidak mempercayai atasan mereka.
2. Mendorong keterlibatan dan advokasi karyawan
Penelitian yang disebutkan di atas membuktikan bahwa karyawan yang mempercayai majikan mereka menunjukkan perilaku tertentu, seperti keterlibatan dan advokasi yang lebih tinggi. Lebih lanjut, menurut Gallup , 96% karyawan yang merasakan keterlibatan mempercayai manajemen dan hanya 46% karyawan yang tidak merasakan keterikatan mempercayai manajemen. Demikian pula, ketika para pemilik bisnis dengan bebas mengomunikasikan informasi perusahaan kepada tenaga kerja mereka, karyawan lebih mungkin bertindak sebagai duta merek dan terlibat dalam program advokasi.