Lean Thinking: Pemikiran Berorientasi Efisiensi (3)
Meneruskan bagian sebelumnya, berikut adalah pembahasan tentang prinsip-prinsip yang terkandung dalam pola pikir lean thinking.
Prinsip pemikiran lean thinking ke-4: Menggunakan sistem Pull (tarik)
Prinsip penggunaan sistem pull (tarik) dalam hal ini utamanya berkaitan dengan strategi pengelolaan persediaan. Bidang ini secara luas dianggap sebagai salah satu sumber pemborosan terbesar, apalagi dalam bisnis manufaktur. Lagi pula, ketika Anda memproduksi terlalu banyak produk dan bermuara pada gudang yang penuh barang surplus yang tidak diinginkan siapa pun, itu merupakan pemborosan tenaga kerja dan material yang cukup besar.
Tujuan dari sistem pengelolaan persediaan berbasis penarikan adalah membatasi ketersediaan inventaris dan barang dalam proses. Bersamaan dengan itu, juga memastikan tersedia cukup bahan dan informasi untuk mengoptimalkan aliran pekerjaan.
Dua contoh umum dari hal ini diantaranya adalah pengiriman tepat waktu dan produksi sesuai permintaan. Kedua model ini memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam kaitannya langsung dengan permintaan produk.
Salah satu risiko dari sistem pengelolaan persediaan berbasis penarikan adalah ketika Anda bertemu dengan kondisi di mana persediaan produk terlalu sedikit untuk memenuhi permintaan konsumen. Atau bila dalam rantai produksi, kekurangan bahan yang akan diolah di proses berikutnya. Itulah mengapa penting untuk mengembangkan sistem berbasis penarikan dengan sungguh-sungguh memperhatikan aliran nilai.
Ini memastikan Anda memiliki gagasan yang jelas tentang cara menjamin tingkat nilai konsumen yang tepat. Dalam konteks rantai produksi, menghitung dengan tepat ketersediaan bahan yang akan diolah agar tidak kehabisan atau menumpuk terlalu banyak.
Prinsip pemikiran lean thinking ke-5: Kesempurnaan
Lean thinking sering dikaitkan dengan gagasan bahwa manajer harus selalu mengejar proses yang lebih sempurna. Dengan memasukkan empat prinsip sebelumnya, manajer dapat terus mencari proses yang lebih efisien dan lebih produktif.
Dengan kata lain, lean thinking membutuhkan organisasi yang senantiasa melakukan pembelajaran. Sebuah perusahaan yang di dalamnya terdapat kemauan untuk terus-menerus mengaudit dan mengkritik berbagai proses di dalamnya, walau itu hasil pengembangan mandiri. Sebuah perusahaan yang juga terus menerus mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana melayani pelanggan mereka.
Tujuan akhir dari pola pikir lean thinking seharusnya adalah mengelola kesempurnaan sehingga jumlah langkah dan jumlah waktu serta jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan terus berkurang.
Kuasailah prinsip-prinsip pola pikir lean thinking. Prinsip pemikiran ini dapat mengarahkan Anda pada perbaikan proses di berbagai bidang. Mulai dari teknik, penjualan, pemasaran, dan sebagainya, apapun bidang yang terpikir di dalam benak Anda. Renungkanlah bahwa dengan menerapkan pendekatan lean thinking dapat membantu Anda mengidentifikasi nilai dengan lebih baik, menghilangkan pemborosan, mengupayakan kesempurnaan — serta menjadi lebih berharga bagi bisnis dan industri.