Menyembunyikan Tujuan Sebagai Strategi Meraih Karir (3)
Dalam usahanya meraih posisi puncak dalam karir atau keberhasilan yang lain, orang-orang banyak yang sengaja menyebunyikan keinginannya itu sebagai strategi. Mereka bisa menyembunyikan dengan asap yang berwarna-warni dengan tujuan pengalihan perhatian, atau menggunakan asap putih yang biasa sebagai layar penghalang pandangan.
Cara paling sederhana untuk membuat asap pelindung adalah dengan ekspresi wajah. Dibalik wajah yang polos dan tidak terbaca, segala bentuk rencana bisa dibuat tanpa terdeteksi. Asap pelindung yang juga efektif adalah gesture yang dianggap mulia. Orang cenderung percaya bahwa gesture yang mulia adalah tulus, sehingga tidak mengetahui bahwa gesture tersebut sebenarnya mengelabui mereka.
Pola bisa juga digunakan sebagai sebuah asap pelindung. Pola yang teratur dapat membuat orang lain percaya bahwa perilaku seseorang akan terus berlanjut dengan cara yang sama.
Dalam konteks kasus yang berkenaan dengan nisnis, pada tahun 1878, Gould membuat perusahaan yang mengancam monopoli Western Union. Kemudian, Western Union membeli perusahaan Gould. Namun, Gould kembali membuat perusahaan baru yang bersaing dengan Western Union untuk kemudian diakuisisi lagi oleh Western Union. Setelah beberapa kali mengulang pola ini, Gould tiba-tiba melakukan pengambilalihan dan berhasil mengendalikan Western Union.
Gould menggunakan pola yang sengaja mereka rancang untuk menipu para direktur Western Union agar percaya bahwa tujuannya hanyalah diakuisisi dengan harga tinggi. Hal ini membuat mereka tidak sadar bahwa Gould sebenarnya sedang menjalankan permainan untuk melakukan sesuatu yang lebih tinggi. Pola ini efektif karena menipu orang lain untuk mengharapkan yang sebaliknya dari apa yang sebenarnya sedang dilakukan.
Sesuatu yang menghibur – memuaskan keinginan atau harapan mayoritas – adalah alat yang sangat baik untuk menyembunyikan niat seseorang, tetapi itu tidak dapat digunakan secara tidak terbatas. Orang lain tumbuh lelah dan curiga, dan akhirnya menemukan trik tersebut. Orang dengan penampilan yang datar, di sisi lain, dapat menggunakan tipu muslihat di tempat yang sama sepanjang hidupnya. Tindakan mereka tidak pernah membosankan dan jarang menimbulkan kecurigaan. Orang-orang yang menggunakan asap pengecoh yang berwarna-warni biasanya menggunakannya dengan hati-hati, hanya ketika kesempatan yang tepat muncul.
Namun terdapat sebuah kondisi dimana tidak ada upaya penyamaran yang akan berhasil jika seseorang telah memiliki reputasi sebagai orang yang sering menyembunyikan niatnya. Seiring bertambahnya usia dan keberhasilan seseorang dalam hal mengelabui orang lain, semakin sulit untuk menyembunyikan niatnya di hadapan pihak lain. Inilah saatnya lebih baik mengakui kesalahan masa lalu dan menyadari sebagai mantan penipu yang bertobat.
Prinsip ini cocok dengan perumpamaan pada seekor domba, mereka tidak pernah merampok, tidak pernah menipu, sangat bodoh dan jinak. Dengan kulit domba di tubuhnya, seekor serigala dapat dengan mudah masuk ke kandang ayam.. serigala berbulu domba.