Memilih Apa yang Tidak Akan Dilakukan demi Mencapai Kesuksesan 2
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model 3P (Proyek, Person, Pola) terbukti menjadi alat yang efektif dalam membantu individu mengidentifikasi pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Model ini berfungsi sebagai kerangka kerja yang komprehensif, memungkinkan seseorang untuk menganalisis situasi dari berbagai sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih strategis, terutama ketika menghadapi permintaan atau komitmen baru. Dengan mempertimbangkan proyek yang sedang dijalankan, prioritas pribadi, dan pola kebiasaan, model 3P membantu individu mengidentifikasi “tidak” yang perlu dilakukan untuk mencapai “ya” yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai mereka.
Dalam model 3P, aspek “Proyek” menekankan pada analisis tugas, proyek, atau kegiatan yang sedang dipertimbangkan. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah: proyek apa yang perlu ditinggalkan atau ditunda untuk fokus pada proyek baru ini? Pertemuan apa yang perlu dihindari untuk memberikan waktu dan energi pada proyek ini? Sumber daya apa yang perlu dialokasikan ulang untuk mendukung proyek ini? Misalnya, jika anda diminta untuk memimpin proyek baru yang membutuhkan banyak waktu dan energi, anda perlu mempertimbangkan proyek-proyek lain yang sedang berjalan. Apakah ada proyek yang bisa ditunda atau didelegasikan untuk membebaskan waktu dan fokus pada proyek baru? Dengan menjawab pertanyaan ini, anda dapat membuat keputusan yang strategis tentang alokasi waktu dan sumber daya anda untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Aspek “Person” dalam model 3P menekankan pada hubungan dan interaksi dengan orang lain. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah: harapan apa yang perlu dikelola dengan orang lain terkait dengan komitmen baru ini? Dinamika hubungan apa yang perlu diubah untuk mendukung komitmen baru ini? Hubungan apa yang perlu dikurangi atau dihentikan untuk fokus pada komitmen baru ini? Misalnya, jika anda memutuskan untuk mengambil kelas malam untuk meningkatkan keterampilan anda, anda perlu mempertimbangkan dampaknya pada keluarga dan teman. Bagaimana anda akan mengelola waktu dan energi anda agar tetap dapat meluangkan waktu untuk hubungan yang penting bagi anda? Dengan mempertimbangkan aspek “Person”, anda dapat menentukan bagaimana komitmen baru anda akan mempengaruhi hubungan anda dan mencari cara untuk mengelolanya dengan bijaksana.
Aspek “Pola” dalam model 3P menekankan pada analisis kebiasaan, pola pikir, dan perilaku yang mungkin menghambat komitmen baru. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah: kebiasaan apa yang perlu diubah untuk mendukung komitmen baru ini? Pola pikir apa yang perlu diubah untuk mendukung komitmen baru ini? Keyakinan apa tentang diri sendiri yang perlu diubah untuk mendukung komitmen baru ini? Misalnya, jika anda ingin memulai bisnis baru, anda perlu mempertimbangkan kebiasaan lama yang mungkin menghambat anda. Apakah anda cenderung menunda-nunda atau terlalu fokus pada detail kecil? Anda perlu mengubah kebiasaan dan pola pikir anda untuk mendukung tujuan baru anda. Dengan memperhatikan aspek “Pola”, anda dapat mengidentifikasi hambatan internal yang mungkin menghambat keberhasilan komitmen baru anda dan mencari cara untuk mengatasinya.
Model 3P membantu kita untuk melihat situasi secara holistik dan mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat dalam keputusan kita. Dengan mempertimbangkan “tidak” yang perlu dilakukan dalam setiap aspek, kita dapat membuat pilihan yang lebih strategis dan mencapai hasil yang lebih baik.