Konsep 8 Langkah Perubahan bag 1
Agar bisa terus kompetitif, organisasi harus terus berubah. Tanpa perubahan, organisasi, menjadi tidak kompetitif dan tidak relevan yang pada akhirnya bisa membuatnya gulung tikar.
Supaya bisa tetap survive, organisasi harus memiliki strategi percepatan agar bisa lebih dinamis dibandingkan pesaingnya.
Dengan demikian, perubahan sangatlah penting bagi setiap organisasi. Mengingat betapa pentingnya perubahan, merupakan hal yang mengejutkan saat mengetahui bahwa penelitian Kotter, ilmuwan dari AS, menunjukkan bahwa hanya 30% inisiatif perubahan dalam organisasi yang berhasil.
Fakta di atas, membuat banyak pemimpin menghadapi pertanyaan kritis: Bagaimana bisa memastikan bahwa sebuah perubahan bisa berhasil? Anda sebagai pimpinan mungkin tahu hasil yang Anda inginkan, tetapi bagaimana melakukannya? Apa langkah-langkah yang harus diambil untuk memaksimalkan peluang keberhasilan?
Pertanyaan inilah yang mendorong John Kotter mengembangkan Model Perubahan yang terdiri atas 8 Langkah. Ini adalah salah satu model yang paling banyak diterapkan untuk memandu proses perubahan.
John P. Kotter pertama kali menggambarkan model tersebut dalam sebuah artikel tahun 1995 di Harvard Business Review. Kemudian menggambarkan model ini lebih mendetail dalam bukunya tahun 1996, Leading Change.
Kotter mengembangkan modelnya dengan mengamati sejumlah organisasi yang mencoba untuk berubah. Ddari pengamatannyya, ia menyusun faktor apa saja yang jadi penyebab keberhasilan secara umum dan menggabungkannya dalam sebuah metodologi.
Secara garis besar, model perubahan Kotter mengatakan ada tiga fase pada suatu perubahan:
a. Menciptakan iklim perubahan: ini merupakan fase yang terjadi pertama kali, di tahap ini semuanya tentang bagaimana menciptakan pemahaman bersama mengenai perubahan yang ingin dibuat dan mengapa perubahan ini ingin dilakukan.
b. Melibatkan dan mengaktifkan organisasi: dalam fase ini semuanya tentang pelibatan tim, sehingga mereka merasa diberdayakan dan antusias dalam melakukan perubahan bersama organisasi.
c. Menerapkan dan mempertahankan: di fase ini semuanya berbicara tentang bagaimana terus maju setelah mencapai keberhasilan awal membangun momentum, untuk selanjutnya menanamkan perubahan dalam organisasi.
Setelah mengetahui gambaran umum fase-fase perubahan menurut metode ini, sekarang mari kita masuk dan melihat lebih detail pada setiap langkah Model Perubahan 8 Langkah Kotter.
Langkah 1: Ciptakan Rasa Urgensi
Anda perlu menciptakan rasa urgensi dan meyakinkan orang lain tentang perlunya organisasi untuk segera bertindak.
Pada langkah ini, apa yang Anda coba lakukan adalah membangun pemikiran yang menarik tentang perubahan sehingga orang mengerti mengapa perubahan itu perlu. Tujuannya adalah membangun banyak dukungan inisiatif perubahan, sehingga tercipta kebersamaan rasa urgensi dan orang-orang tidak lagi senang dengan status quo.
Kotter memperkirakan bahwa keberhasilan baru akan terwujud bila minimal 75 persen manajemen mendukung inisiatif perubahan.
Langkah 2: Bentuk Koalisi Pemandu
Mencoba dan mendorong perubahan besar sendirian tidaklah cukup; agar berhasil, Anda perlu membentuk koalisi yang kuat dengan orang-orang penting dalam organisasi Anda.
Dengan membuat orang-orang yang berpengaruh dan dihormati berada di pihak yang menginginkan perubahan, kemungkinan besar Anda akan berhasil melewati proses ini.
Orang-orang ini harus siap untuk bekerja sama di luar hierarki formal dan bertindak sebagai pemimpin inisiatif perubahan.
Kumpulkan orang-orang berpengaruh untuk membentuk koalisi perubahan atau kelompok pengarah perubahan yang kuat.
Merangkul beragam kelompok orang-orang penting dari berbagai bagian organisasi dan kemudian digabungkan akan memiliki kekuatan yang cukup untuk mendorong perubahan menuju kesuksesan.