Budaya Organisasi

Menjaga Kesehatan Mental Karyawan 1

Kesehatan mental di lingkungan kerja kini menjadi perhatian utama bagi banyak perusahaan di seluruh dunia. Kondisi kesehatan mental yang tidak baik dapat mempengaruhi semangat kerja, kesejahteraan, partisipasi, dan efisiensi karyawan. Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk mencari metode terbaik dalam meningkatkan kesehatan mental karyawan mereka.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas alasan mengapa Anda harus memperhatikan kesehatan mental karyawan Anda dan bagaimana cara mendukung mereka dengan lebih baik.

Dinamika Permasalahan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Tidak lebih dari sepuluh tahun yang lalu, kesehatan mental bukanlah hal yang menjadi fokus utama bagi perusahaan. Bahkan, banyak pemilik perusahaan yang tidak pernah membahasnya. Namun, seiring dengan meningkatnya investasi WHO dalam penelitian kesehatan mental, kesadaran terhadap masalah ini telah berkembang pesat. Menurut WHO, 15% dari orang dewasa yang bekerja diperkirakan memiliki gangguan mental pada tahun 2019.

Akibatnya, pada tahun 2020, dukungan kesehatan mental berubah dari hal yang baik untuk dimiliki menjadi kebutuhan bisnis yang sebenarnya. Pada tahun 2021 dan 2022, kesadaran tentang faktor-faktor tempat kerja yang mempengaruhi kesehatan karyawan telah meningkat pesat.

Masalah ini semakin meningkat karena COVID-19. Menurut penelitian oleh Ginger, 96% karyawan menyatakan bahwa COVID-19 mempengaruhi tingkat stres mereka.

Alasan Utama Mengapa Anda Harus Peduli Tentang Kesehatan Mental Karyawan Anda

Mengurangi Tingkat Absensi. Menurut Organisasi kesehatan dunia (WHO), Tempat kerja yang mempromosikan kesehatan mental dan mendukung orang dengan gangguan mental lebih mungkin untuk mengurangi absensi, meningkatkan produktivitas dan mendapatkan keuntungan ekonomi yang terkait. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa semakin banyak organisasi yang berinvestasi dalam berbagai inisiatif kesehatan mental dan menerapkan program kesejahteraan karyawan.

Mempengaruhi Keterlibatan Karyawan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak pemilik bisnis saat ini menghadapi tingkat keterlibatan karyawan yang sangat rendah. Karyawan yang berurusan dengan tantangan kesehatan mental seringkali tidak mampu memotivasi diri mereka sendiri untuk melakukan pekerjaan mereka, menghasilkan keterlibatan yang rendah. Hal ini terutama terbukti benar adanya pada perusahaan yang acuh tak acuh terhadap tantangan tersebut.

Mempengaruhi Produktivitas Karyawan. Produktivitas yang lebih rendah adalah konsekuensi besar lainnya dari kesehatan mental yang buruk di tempat kerja. Menurut penelitian, diperkirakan 12 miliar hari kerja hilang setiap tahunnya karena depresi dan kecemasan dengan biaya mencapai triliunan per tahun dalam bentuk produktivitas yang hilang.

Mempengaruhi Tingkat Turnover Karyawan. Pekerja dengan persoalan kesehatan mental juga lebih mungkin untuk meninggalkan majikan mereka. Sebesar 68% dari generasi Millenial (50% pada tahun 2019) dan 81% dari generasi Z (75% pada tahun 2019) telah meninggalkan posisi mereka karena alasan kesehatan mental, baik secara sukarela maupun tidak sukarela, dibandingkan dengan 50% dari responden secara keseluruhan (34% pada tahun 2019).

Mempengaruhi Keselamatan Karyawan. Seringkali, kesehatan mental yang buruk membuat karyawan kesulitan untuk mengikuti protokol keselamatan organisasi mereka. Hal ini berakibat pada peningkatan jumlah cedera yang berhubungan dengan pekerjaan. Depresi mengganggu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas fisik sekitar 20% dari waktu yang seharusnya dan mengurangi kinerja kognitif sekitar 35% dari waktu yang seharusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *