Model Perubahan Satir bag 1
Model Perubahan yang kami tulis kali ini merupakan teori yang dikembangkan oleh Virginia Satir, seorang terapis keluarga dan penulis. Model ini dirancang untuk membantu seorang individu mengatasi perubahan besar yang tidak terduga.
Meskipun model ini awalnya dikembangkan untuk terapi keluarga, model ini juga bisa digunakan untuk menjawab permasalahan bagaimana seseorang melewati proses perubahan dalam organisasi.
Manajer dan pemimpin dapat menggunakan model ini untuk memahami bagaimana tim mereka melalui perubahan. Mereka kemudian dapat menggunakan pemahaman ini untuk menggerakkan timnya melalui perubahan dengan lebih cepat dan lebih efisien.
Model Perubahan Satir, kadang-kadang juga disebut Model Pertumbuhan Satir. Inti dari Model Perubahan Satir, adalah keyakinan bahwa segala sesuatu selalu mungkin untuk menjadi lebih baik. Namun, ini membutuhkan waktu dan keadaan biasanya menjadi lebih buruk sebelum semuanya kembali menjadi lebih baik.
Jika model ini digambarkan pada sebuah grafik, sumbu vertikal mewakili tingkat kinerja tim, kinerja itu meningkat saat nilai naik lebih tinggi. Sedang pada sumbu horizontal, mewakili waktu yang bergerak ke kanan.
Satu hal penting yang harus disadari tentang kurva di dalam diagram adalah bahwa kurva tersebut bukan sebuah garis lurus. Artinya, kinerja tim yang menjalani perubahan dapat terombang-ambing dalam berbagai kondisi. Atau dengan kata lain, beberapa hari tertentu kondisi tim bisa lebih baik daripada beberapa hari yang lain.
Terdapat lima tahap dalam Model Perubahan Satir. Mari kita pelajari masing-masing satu demi satu dari sudut pandang individu anggota tim.
1. Status Quo Terdahulu
Fase ini menjelaskan bagaimana keadaan sesaat sebelum Anda menyadari adanya perubahan besar yang mengganggu.
Fase ini dapat dilukiskan dengan ungkapan, “bisnis seperti biasa”. Hal-hal terjadi dengan cara yang biasa dilakukan setiap hari. Setiap hari mirip dengan hari sebelumnya dan Anda tahu apa yang diharapkan. Anda tahu bagaimana melakukan peran Anda dan Anda merasa nyaman melakukannya.
Status quo terdahulu bisa berarti segala sesuatunya berjalan cukup baik, tetapi bisa juga tidak berarti demikian. Ini hanya menggambarkan kondisi sebelum terjadinya perubahan besar yang mengganggu segalanya.
Beberapa anggota tim mungkin sudah mulai mencari alternatif cara melakukan sesuatu.
2. Perlawanan
Kita memasuki fase Perlawanan ketika sesuatu terjadi dan itu menghancurkan kenyamanan Status Quo Terdahulu.
Mungkin suatu peristiwa besar telah terjadi, atau Anda telah mengetahui beberapa informasi baru yang sebelumnya tidak Anda miliki. Kesadaran baru inilah yang disebut sebagai unsur asing. Dinamakan unsur asing karena berasal dari luar kelaziman bagaimana hal-hal saat ini dilakukan. Keberadaan unsur asing selalu membutuhkan tanggapan.
Unsur asing mungkin datang dari dalam, misalnya, seorang anggota tim ingin memperbaiki cara melakukan sesuatu. Unsur asing juga bisa berasal dari eksternal, misalnya restrukturisasi organisasi secara drastis yang belum pernah terjadi yang berasal dari keputusan manajemen.
Selama fase ini, Anda mencoba melawan unsur asing itu. Ada banyak cara yang mungkin Anda coba lakukan, termasuk mengabaikannya atau menyalahkan orang lain.