Business Coaching

8 Strategi Menerapkan “Purple Cow” di Tempat Kerja

Selama puluhan tahun, bisnis seperti Morton Salt beroperasi dengan asumsi bahwa produk mereka—dalam hal ini garam—adalah komoditas biasa yang tidak mungkin dibedakan. Seth Godin, dengan konsep “Purple Cow”-nya, membantah asumsi tersebut. Ia berargumen bahwa keunggulan mutlak dan keunikan radikal dapat diciptakan dalam bisnis apa pun, bahkan yang paling membosankan sekalipun. Kuncinya adalah mengadopsi pola pikir yang berani dan keluar dari cara-cara tradisional. Berikut adalah delapan strategi praktis untuk menghadirkan “Purple Cow” atau pembeda yang unik ke dalam operasional bisnis Anda.

Berpikir Kecil dan Memanfaatkan Sumber Daya Eksternal

Lawanlah dorongan untuk selalu berpikir secara massal. Sebaliknya, fokuslah pada pasar terkecil yang dapat dibayangkan dan banjiri segmen niche tersebut dengan produk atau layanan yang benar-benar luar biasa. Jika infrastruktur internal, seperti pabrik, menghambat inovasi, jangan ragu untuk melakukan outsourcing. Carilah mitra eksternal yang lebih lincah dan bersedia untuk mewujudkan ide-ide produk yang revolusioner.

Membangun Hubungan Langsung dan Mencari Inspirasi

Kembangkan aset izin (permission asset) dengan membangun komunikasi langsung kepada pelanggan setia Anda. Dengan menghilangkan filter seperti perantara iklan, grosir, atau pengecer, Anda dapat berinteraksi, mengembangkan, dan menjual hal-hal yang luar biasa langsung kepada mereka yang paling menghargainya. Selain itu, carilah inspirasi dengan meniru, bukan dari pesaing langsung, tetapi dari industri lain yang bahkan lebih membosankan. Identifikasi siapa yang dianggap luar biasa di bidang mereka dan terapkan prinsip-prinsip yang mereka gunakan.

Melampaui Pesaing dan Melakukan yang Tak Terduga

Langkah penting lainnya adalah mengidentifikasi pesaing yang dianggap paling unggul dan kemudian melampaui mereka. Lakukan hal yang sama tetapi dengan cara yang lebih baik, lebih aman, atau justru lakukan kebalikan dari apa yang mereka lakukan. Selain itu, carilah celah dengan melakukan hal-hal yang “tidak dilakukan” dalam industri Anda. Sebagai contoh, seorang ahli bedah plastik dapat menawarkan sertifikat hadiah, sebuah penerbit dapat mengadakan obral buku, atau seperti Stew Leonard yang menggandakan penjualan stroberi dengan mengeluarkannya dari wadah plastik dan membiarkan pelanggan memetiknya sendiri.

Bertanya “Mengapa Tidak?” dan Memberi Label pada Inovasi

Hampir semua hal yang tidak dilakukan dalam suatu industri seringkali tidak memiliki alasan yang kuat; itu hanyalah hasil dari keengganan terhadap perubahan atau kurangnya inisiatif. Mulailah dengan terus-menerus mempertanyakan, “Mengapa tidak?” dan beri label pada semua hal “tidak dilakukan” tersebut sebagai peluang. Dengan mempertanyakan status quo, Anda dapat mengidentifikasi area untuk terobosan yang akan membuat bisnis Anda benar-benar unik dan tidak terlupakan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, bisnis mana pun dapat bertransformasi dari sekadar menjadi salah satu sapi di kerumunan menjadi “Sapi Ungu” yang sungguh mencolok dan diperbincangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *